kievskiy.org

Suasana Politik Kota Bandung Menuju Pilkada 2018 Mulai Hangat

BANDUNG, (PR).- Tiga ‎nama yang digadang-gadang maju dalam pemilihan Wali Kota Bandung pada 2018 unjuk bicara dalam obrolan politik dan demokrasi yang diselenggarakan di Komisi Pemilihan Umum Kota Bandung, Rabu 24 Agustus 2016. ‎Ketiga nama tersebut yakni Gatot Tjahyono (Ketua DPD PDIP Jawa Barat), Ayi Vivananda (Mantan Wakil Wali Kota Bandung), dan Fiki Satari (Ketua Umum Karang Taruna Kota Bandung). Dalam diskusi tersebut, salah satu poin yang dibahas adalah upaya menghilangkan politik uang dalam sebuah pemilihan kepala daerah. Kota Bandung diharapkan bisa menjadi role model pilkada tanpa politik uang. Gatot Tjahyono mengatakan, kebutuhan dana sulit dipisahkan dari pemenangan. "Biaya pemenangan itu ada. Uang dibutuhkan untuk membayar saksi dan operasional pemenangan," ujar Gatot. Dia menceritakan, saat Joko Widodo akan beranjak dari kursi Wali Kota Solo ke Gubernur DKI Jakarta, Jokowi yang saat ini menjadi Presiden RI relatif tidak mengeluarkan uang. "Partai yang keluar banyak. Kami bergotong royong," ujar dia. Rekan separtai Gatot, Ayi Vivananda mengatakan, meski dibutuhkan uang dalam pemenangan diperlukan mekanisme untuk menutup masuknya investor politik. Anggaran politik oleh para calon kepala daerah seharusnya tidak dikaitkan dengan investor politik. "Yang ada nantinya adalah kepala daerah terpilih mengijonkan proyek-proyek pembangunan. Jadi pembangunan itu untuk siapa?" kata dia. Sementara Fiki Satari, pada kesempatan tersebut mengatakan sebagai orang nomor satu di Karang Taruna Kota Bandung, dia siap membantu sosialisasi KPU. Fiki yang juga salah satu orang kepercayaan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, enggan mengomentari ranah politik. "Saya bukan di wilayah itu," ujar dosen Unpad tersebut.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat