kievskiy.org

Revitalisasi Sungai Cikapundung Jadi 'Alun-alun' Kecamatan Regol

BANDUNG, (PR).- Pemerintah Kota Bandung berencana merevitalisasi segmen bantaran Sungai Cikapundung sepanjang 1 kilometer dari Jalan Lingkar Selatan hingga Jalan Soekarno Hatta. Segmen sungai tersebut bakal dijadikan “alun-alun”-nya Kecamatan Regol. Rencana revitalisasi bantaran Cikapundung itu diungkap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil seusai blusukan selama hampir dua jam di kawasan tersebut, Jumat 9 September 2016 siang. Setelah menggambar rancangan awal revitalisasi, ia menaksir biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 50 miliar. Dijelaskan Ridwan, revitalisasi sungai meliputi beberapa aspek. Selain lokasi rekreasi bagi warga, bantaran ini juga bakal dilengkapi dengan sarana edukasi dan juga ruang komersial terbatas. Revitalisasi bakal mempertahankan jalur hijau yang saat ini masih terjaga relatif baik di sepanjang bantaran. Keberadaan Kebun Bibit yang dikelola Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan juga memberikan potensi pengembangan wisata edukatif. Infrastruktur penjernihan air juga bakal dibangun di badang sungai tak jauh dari Jalan Lingkar Selatan. “Sepanjang bantaran sungai yang sudah direvitalisasi ini bakal jadi alun-alunnya Regol. Unik, tidak dimiliki tempat lain. Kegiatan-kegiatan bersama warga juga bisa dilangsungkan di kawasan ini,” ucap Ridwan. Dijelaskan Ridwan, saat ini dirinya sedang melobi dana dari Kementerian PU-Pera (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Mereka pernah menjanjikan Kota Bandung anggaran penataan sungai, asal gambar sudah siap. “Sekarang gambar siap, tinggal diwujudkan dalam bentuk anggaran. Kalau tidak ada halangan, targetnya 2017 bisa diwujudkan,” kata Ridwan. Ridwan tidak membantah potensi adanya penataan tempat-tempat tinggal liar di sepanjang bantaran sungai yang bakal direvitalisasi. Ia meminta aparat kecamatan untuk segera melakukan sosialiasi dan pendataan. Menurut Ridwan, ada dua alternatif penataan, pembangunan tempat tinggal vertikal atau relokasi ke rumah susun. “Penataan bisa dengan memundurkan sedikit bangunan-bangunan yang menempel ke sungai, lalu membangun vertikal. Opsi lain dengan memindahkan ke apartemen rakyat yang disiapkan pemerintah,” tutur Ridwan. Dedi (44), salah satu warga, berharap agar rencana revitalisasi tetap mempertahankan keasrian kawasan di sepanjang bantaran sungai tersebut. Bantaran berbatasan langsung dengan beberapa perumahan dan permukiman warga. Berbagai jenis pohon besar tumbuh di sana. “Kalau tujuannya baik ya tentu kita dukung, tapi jangan sampai keasrian tempat ini jadi lenyap. Kalau sekarang kan lingkungan di sini nyaman, tidak terlalu bising. Tidak banyak kendaraan yang melintas,” tutur Dedi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat