kievskiy.org

Angka Balita Gizi Kurang di Jabar di Bawah Rerata Nasional

PRESIDEN RI Joko Widodo mengusap kepala anak saat hadir pada pemberian bantuan makanan tambahan untuk balita dan anak usia sekolah dasar di lapangan shelter pengungsi di Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Sabtu 17 September 2016.*
PRESIDEN RI Joko Widodo mengusap kepala anak saat hadir pada pemberian bantuan makanan tambahan untuk balita dan anak usia sekolah dasar di lapangan shelter pengungsi di Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Sabtu 17 September 2016.*

SOREANG, (PR).- Angka balita gizi kurang di Jawa Barat masih rendah dan berada di bawah angka nasional yakni pada 27 poin, sedangkan poin nasional mencapai 29. Intervensi pemerintah memberikan dukungan pemenuhan gizi balita dan anak-anak tentunya sangat diperlukan. Hal itu terungkap dalam sambutan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek yang disampaikan di hadapan Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja ke wilayah Kabupaten Bandung di Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Sabtu 17 September 2016. "Angka nasional untuk gizi kurang secara nasional mencapai angka 29 sedangkan di Jawa Barat masih 27. Intervensi makanan tambahan ini diharapkan mampu berdampak positif," kata dia. Dalam kunjungan kerja Presiden itu, turut pula hadir di antaranya Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Bupati Bandung Dadang M Naser, dan pejabat lainnya. Masih dikatakan Nila, pemerintah pusat, khususnya Presiden Joko Widodo, sangat memperhatikan tentang gizi masyarakat. "Pemenuhan gizi penting karena kalau kita mempunyai gizi yang cukup dan kita sehat, anak-anak kita akan menjadi cerdas. Dengan demikian, tentunya harapan kita, ekonomi juga akan sejahtera. Oleh karena itu, gizi untuk pemula ini sangatlah diutamakan," tutur Nila. Sebagai wujud nyatanya, lanjut Nila, Presiden akan memberikan dorongan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil, balita, dan anak-anak. Pemberian PMT kepada ibu hamil diharapkan mampu melahirkan anak-anak yang sehat dan cerdas. "Balita sampai usia lima tahun harus diberikan makanan yang tepat. Anak-anak sekolah tidak boleh melupakan sarapan yang sehat dan higienis karena itu penting sekali," ucap dia. Kunjungan kerja Presiden ke wilayah Kabupaten Bandung itu dilakukan sebelum Presiden membuka perhelatan PON XIX2016 dan Peparnas XV Jawa Barat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Dalam kunjungan kerjanya, selain menyambangi Desa Cangkuang Wetan, di Kecamatan Dayeuhkolot, rombongan pun mengunjungi lokasi lainnya yakni Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek. Dalam kunjungan kerja tersebut, Presiden beserta rombongan memberikan bantuan kebutuhan pokok masyarakat dan makanan tambahan untuk balita. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Achmad Kustijadi, saat dimintai tanggapannya mengenai angka gizi kurang di Kabupaten Bandung, menyatakan memang hal itu ditemukan. Meski demikian, Achmad mengklaim balita kurang gizi ini lebih dominan dipengaruhi faktor penyakit bawaan dan penyakit yang ditularkan orang lain.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat