kievskiy.org

Net TV Akan Patuhi Keputusan Komisi Penyiaran Indonesia

BANDUNG,(PR).- NET TV selaku stasiun televisi yang menyangkan serial komedi situasi Kelas Internasional siap menjalankan sanki dari Komisi Penyiaran Indonesia. Hal itu terkait dengan pengaduan masyarakat Sunda terhadap episode Kelas Internasional pada Jumat 16 September 2016 yang menyangkan adegan membuang kamus Basa Sunda ke tong sampah. Dede Apriadi, ‎Pemred, vice president PR sekaligus corporate sectetary NET mengatakan, NET meminta maaf atas kejadian tersebut. Pihaknya menegaskan, adegan tersebut sama sekali bukan kesengajaan apalagi perbuatan yang direncanakan guna merendahkan Bahasa Sunda. "Penulis naskah, produser, dan tim kreatif program kelas internasional adalah anak muda Sunda. Mereka mengangkat kisah tentang bahasa Sunda karena mereka ingin dan cinta budaya Sunda,"t utur Dede, dalam pesan Whatsap yang diterima "PR", Rabu 21 September 2016. Terhadap deklarasi para tokoh sunda di Bandung kemarin, NET berkomitmen di depan KPID Jabar akan menyampaikan permohonan maaf secara proporsional saat penayangan dan kesempatan pertama di program Kelas Internasional. Terhadap permintaan menghentikan program kelas internasional, NET akan patuh pada undang-undang penyiaran dan P3SPS dengan regulator KPI. "Jadi apa pun keputusan KPI berdasarkan undang-undang penyiaran NET akan patuh‎," ujar dia. Ia mengakui, sebagai stasiun TV, NET saat ini boleh dibilang paling banyak mengangkat budaya dan seniman Sunda. Di antaranya, program Ini talkshow yang ikon utamanya adalah urang Sunda yakni Sule dan Mang Saswi. Di program itu ada Andre yang bukan Sunda, tapi di situ tetap nuansa Sunda yang paling terasa. "Di NET juga pernah ada program Bukan Sekadar Wayang yang kental dengan budaya Sunda. Bahkan sekarang ada program OK Food yang host dan cohost juga orang Sunda," ujar dia. Ditegaskan Dede, sebagian besar karyawan NET, termasuk Dirut dan Vice President program, bahkan pemred hingga ke staf adalah orang Sunda. "Jadi tidak ada alasan kalau NET disebut anti-Sunda. Bahkan sebaliknya semangat ngamumule budaya Sunda sangat kental di NET," ujar dia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat