kievskiy.org

Elpiji 3 kg tak Tepat Sasaran, Pemkot Bandung Buat Surat Edaran

BANDUNG, (PR).- Pemerintah Kota Bandung akan menerbitkan surat edaran wali kota terkait keluhan warga yang kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg. Surat edaran itu mengimbau rumah tangga dan pelaku usaha yang tidak sesuai klasifikasi sasaran gas 3 kg untuk beralih ke gas 5 kg atau 12 kg. "Kalau tidak minggu ini, minggu depan. Surat ini semacam imbauan moral. Teknis sosialisasinya sedang dibicarakan apakah melalui media atau ke rumah tangga, atau cara lain," ujar ‎Kepala Seksi Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Yusuf Ramdani, di Balai Kota Bandung, kemarin. Yusuf menilai sulitnya warga memperoleh elpiji 3 kg bukan karena kelangkaan. Menurut dia, sebuah kondisi disebut kelangkaan jika terjadi gangguan distribusi dan infrastruktur distribusi. Sejauh ini, distribusi dari stasiun pengisian dan pengangkutan ke agen relatif normal."Kalau ini lebih kepada distribusi yang tidak tepat sasaran," kata dia. Ia mencontohkan, dalam pantauannya ke pusat produksi tahu Cibuntu beberapa bulan lalu, pengusaha di sana menggunakan gas 3 kg. Ada sekitar 100 pengusaha dan seorang pengusaha setiap hari menghabiskan 10 tabung. "Padahal, saya pernah hitung penjualan mereka bisa Rp 1 miliar setiap unit usaha. Jadi bukan UMKM‎ dan mereka tidak berhak menggunakan gas 3 kg," kata dia. Gas 3 kg seharusnya dijual kepada rumah tangga dengan penghasilan maksimal Rp 1,5 juta/bulan dan usaha dengan omzet Rp maksimal 300 juta/tahun.‎ Pemerintah Kota Bandung meminta Pertamina tegas dalam distribusi gas subsidi. Dalam pengawasan pelaksanaan surat edaran, Pemerintah Kota Bandung akan berkoordinasi dengan Pertamina. Sejauh ini pengawasan yang dilakukan baru mengecek ketersediaan gas dan memastikan harganya. Terkait harga dan kuota gas 3 kg di Kota Bandung, diatur melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral‎ No. 26/2009. Harga eceran tertinggi yang ditetapkan Rp 16.600. Kuota gas untuk se-Kota Bandung mencapai 85.000 tabung/hari dengan 57 agen. ‎Salah seorang pemilik kantin, Yuni, mengaku sulit mendapatkan elpiji 3 kg. Sudah sebulan ini dia harus lama memperoleh gas melon hijau itu. Ia akhirnya membeli dari pedagang gas keliling dengan harga Rp 23.000.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat