kievskiy.org

Status Banjir di Kabupaten Bandung Masih Siaga Darurat Bencana

WARGA berjalan menerobos banjir yang merendam di Kampung Citeureup RT 1, RW 2 Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Sabtu 29 Oktober 2016.
WARGA berjalan menerobos banjir yang merendam di Kampung Citeureup RT 1, RW 2 Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Sabtu 29 Oktober 2016.

SOREANG (PR).- Meski banjir masih merendam sejumlah kawasan di Kabupaten Bandung, Badan Nasional Penanggulangan Bencana belum meningkatkan status kebencanaan. BNPB menilai Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung masih sanggup menangani kebencanaan yang terjadi. "Untuk saat ini status kebencanaannya masih siaga darurat bencana. Kami menilai pemerintah daerah dalam hal ini BPBD Kabupaten Bandung masih mampu menanggulangi kebencanaan banjir yang terjadi di Kabupaten Bandung. namun, jika nanti akibat bencana ini dianggap perlu adanya peningkatan status kebencanaan, kami siap memberikan rekomendasi peningkatan status kebencanaan," kata perwakilan Kedeputian Penanganan Darurat pada BNPB Joko Wismoko, di Gedung Inkanas Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Senin 31 Oktober 2016. Joko menambahkan, pihaknya mengaku siap melakukan penguatan-penguatan kelembagaan meski saat ini status kebencanaan banjir yang terjadi masih dalam status siaga. Bahkan, BNPB pun mengaku siap melakukan penguatan pendanaan jika status kebencanaan banjir saat ini berubah menjadi status tanggap darurat bencana. Hal senada diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Tata Irawan. Dia menegaskan, status kebencanaan banjir yang menggenangi sejumlah wilaya di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang saat ini masih berstatus siaga bencana. Pihaknya pun tetap mengantisipasi terjadinya dampak bencana yang lebih besar. Pihaknya akan mengajukan peningkatan status kebencanaan menjadi tanggap darurat, jika terjadi beberapa indikator dampak bencana yang lebih masif dialami masyarakat. "Indikator peningkatan status tanggap darurat di antaranya dampak banjir ini sudah melumpuhkan kegiatan masyarakat, kerusakannya sudah masif terjadi, pengungsi sudah tidak terbendung, dan masyarakat sudah tidak bisa lagi berupaya, itu baru bisa dilakukan peningkatan status ke tanggap darurat. Saat ini masih bisa dilakukan, cukup dengan siaga darurat," tutur Tata. Mengenai jumlah pengungsi di beberapa posko pengungsian, Tata menjelaskan, pada Senin ini mencapai 820 orang dari sekitar 273 keluarga. Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan jumlah pengungsi pada hari-hari sebelumnya yang mencapai 1.000 orang dari 3 kecamatan terdampak banjir yang tersebar di beberapa titik pengungsian.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat