kievskiy.org

Perilaku Masyarakat Perparah Banjir di Kota Bandung

BANDUNG,(PR).- Banjir yang melanda Kota Bandung bukan hanya karena masalah iklim dan infrastruktur perkotaan yang kurang menunjang. Kerusakan lingkungan dan perilaku hidup masyakarat di perkotaan juga menjadi penyumbang permasalahan banjir di Kota Bandung. “Selama ini masyarakat tahunya banjir yang melanda Kota Bandung dikarenakan hujan lebat di hulu dan drainase yang rusak. Padahal, kondisi lingkungan di hulu atau kawasan perbukitan Kota Bandung yang rusak serta diperparah dengan perilaku masyarakat,” kata Yena R. Iskandar Ma’soem, saat Orasi Lingkungan di Festival Bandung Hejo 2016, di Alun-alun Ujungberung Bandung, Jalan AH Nasution Bandung, Minggu 6 November 2016. Menurut dia, disadari atau tidak banjir yang melanda Kota Bandung saat ini karena kualitas lingkungan di kawasan hulu perbukitan Cimenyan, Manglayang, maupun Bukit Tunggul sudah mengalami penurunan dan bahkan rusak. Kerusakan yang terjadi tidak disikapi dengan arif melakukan perbaikan. “Selama ini kegiatan perbaikan kawasan perbukitan dengan melakukan penanaman pohon baru sebatas seremonial. Setelah seremonial berakhir, tanaman atau pohon yang ditanam tidak dipelihara,” ujar Yena. Sementara itu, Uu Rukmana dalam orasinya mengatakan bahwa sejauh ini penanganan banjir dan masalah lingkungan di Kota Bandung baru sebatas di tingkat seminar dan diskusi. “Setelah seminar dan diskusi selesai, maka permasalahan dianggap selesai hingga banjir kembali terjadi karena tidak ada implementasi di lapangan,” ujar Uu. Hal yang paling mudah dilihat di lingkungan sekitar, menurut Kang Uu adalah perilaku masyarakat dalam memelihara lingkungan. Kesadaran masyarakat untuk memelihara lingkungan masih rendah dan bahkan tidak ada.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat