kievskiy.org

Pemkot Bandung Gandeng Teknisi Korea Revitalisasi Sungai Cikapundung

WALI Kota Bandung Ridwan Kamil menggelar diskusi dengan perwakilan pemerintah Kota Seoul di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kamis 1 Desember 2016.*
WALI Kota Bandung Ridwan Kamil menggelar diskusi dengan perwakilan pemerintah Kota Seoul di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kamis 1 Desember 2016.*

BANDUNG, (PR).- Pemerintah Kota Bandung menyatakan keseriusannya dalam rencana revitalisasi Sungai Cikapundung di wilayah Pasirluyu, Kecamatan Regol. Penataan sungai sepanjang 1 km itu akan melibatkan penggunaan teknologi dari Korea Selatan. ”Revitalisasi sungai yang paling baik itu sekarang ada di Korea Selatan. Tidak ada salahnya kita belajar. (Revitalisasi) 1 km rencana penataan di Pasirluyu, Sungai Cikapundung itu ada bantuan dan pendampingan,” kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kamis 1 Desember 2016. Ridwan Kamil mengatakan, Pemkot telah menginstruksikan arsitek Kota Bandung untuk menggambarkan rencana penataan wilayah Pasirluyu. Di bantaran sungai sepanjang 1 km itu akan dibangun beberapa fasilitas seperti taman, penanaman tanaman vertikal, dan penataan perumahan kumuh. ”Di wilayah sepanjang sungai itu, 20 persennya adalah wilayah kumuh. Itu juga akan menjadi perhatian,” ujar Ridwan Kamil dalam pertemuan bersama perwakilan Pemerintah Kota Seoul di Balai Kota. Ia terinspirasi dari Sungai Cheonggyecheon di Seoul yang selalu menarik perhatiannya setiap kali berkunjung ke Seoul. ”Setiap kali saya ke sana, jantung saya melambat karena rileks,” katanya. Ia memimpikan, suatu saat Kota Bandung juga memiliki pemandangan yang sama seperti di Seoul. Perwakilan Pemerintah Kota Seoul, Jongho Shin mengatakan, dia harus melakukan studi teknis kondisi wilayah di Pasirluyu. Menurutnya, kondisi mendasar antara Kota Bandung dengan Seoul sangat jauh berbeda. ”Kota Bandung dan Seoul memiliki perbedaan tata kota dan juga iklim. Kami perlu rapat teknis untuk mengenal lebih jauh kondisi tersebut,” ucap Jongho Shin. Selain membahas restorasi Sungai Cikapundung, pertemuan tersebut juga membicarakan kerja sama budaya. Saat ini, Korea Selatan telah menjalin kerja sama budaya dengan Institut Teknologi Bandung dengan pendirian K-Lounge melalui Korea Foundation for International Culture Exchange (KOFICE). Ridwan Kamil berencana pula mengadakan Korean Street di salah satu titik di Kota Bandung. ”Kami juga akan ada Korean Street. Sedang kami siapkan lokasinya. Warga Bandung ini senang sekali dengan budaya Korea,” katanya. Salah satu hal yang ingin dikerjasamakan dengan KOFICE adalah pengembangan industri fashion, khususnya fashion muslim yang saat ini banyak menuai ketertarikan massa. Ia pun menunjukkan kepada perwakilan pemerintah Korea Selatan, salah satu karya desainer pakaian muslimah yang mampu menarik perhatian internasional. ”Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Saya kira (kerja sama) ini akan sangat menarik. Kota Bandung juga memiliki 300-an merek fashion yang berkualitas,” kata Ridwan. Perwakilan KOFICE yang hadir pada pertemuan tersebut, Park Ji Hyun mengungkapkan, KOFICE sangat senang dengan kerja sama yang akan dijalin. Ia menginginkan ada pertukaran budaya antara pemuda kedua negara. ”Kami suka Bandung dan batik. Saya senang melihatnya,” ujar Park Ji Hyun yang menyukai Alun-alun Kota Bandung itu.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat