kievskiy.org

RSUD Cicalengka Kekurangan Tempat Tidur

SOREANG,(PR).- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka yang dibangun lima tahun lalu sudah mendesak untuk dikembangkan. Dengan hanya memiliki 108 tempat tidur sehingga sebagian pasien dirawat di ruang unit gawat darurat bahkan warga yang akan dirawat harus masuk daftar tunggu. "Kami tak menolak warga yang sakit dan membutuhkan perawatan, namun karena jumlah tempat tidur masih terbatas sehingga harus menunggu," kata Direktur RSUD Cicalengka, Tuti Heryati, saat ditemui di sela-sela rapat kerja dengan Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, Senin, 5 Desember 2016. Lebih jauh Tuti menyatakan, dari 108 tempat tidur sebanyak 55 tempat tidur kelas tiga, sedangkan tempat tidur kelas satu atau hanya dua buah. "Dari 108 tempat tidur itu sebanyak lima tempat tidur menempati di selasar unit gawat darurat. Jadi saya sekat unit gawat darurat agar masuk tempat tidur agar menambah jumlah pasien yang bisa rawat inap," ujarnya. Meski sudah menambah tempat tidur darurat ternyata masih banyak pasien yang tak bisa dirawat inap karena warga Kabupaten Garut maupun Kabupaten Sumedang juga memanfaatkan RSUD Cicalengka. "Kalau tidak ada lagi tempat tidur, maka rumah sakit menawarkan apakah pasien akan dirujuk ke rumah sakit lain atau masuk daftar tunggu? Nanti setelah ada pasien pulang akan diisi pasien daftar tunggu," ujarnya. Mengenai lama masa tunggu, Tuti menyatakan, rata-rata sehari. "RSUD Cicalengka sudah mendesak untuk dikembangkan khususnya fasilitas rawat inap sehingga makin banyak pasien yang bisa terlayani. Dengan adanya BPJS Kesehatan sehingga jumlah pasien makin membeludak," ujarnya. Rencana penambahan gedung rawat inap sudah diusulkan sejak tiga tahun lalu, namun kemungkinan besar baru terwujud pada tahun depan. "Semua persyaratan pembangunan termasuk analisis dampak lingkungan sudah dipenuhi sehingga kalau tahun depan sudah ada alokasi anggarannya akan bisa membangun gedung baru," ujarnya. Rencananya gedung baru tiga lantai sehingga bisa memuat 90 tempat tidur. "Gedung baru sebagian besar untuk tempat tidur kelas tiga karena kebutuhannya memang selalu tinggi. Khususnya untuk ruang rawat inap pasien anak-anak dan pasien penyakit dalam," katanya. Ketika disinggung pengembangan fasilitas rawat jalan (poliklinik), Tuti menyatakan RSUD Cicalengka baru memiliki beberapa poli yakni poli penyakit dalam, poli jiwa (psikiater), poli bedah, poli rehab medik, poli anak, dan poli obstetri dan genekologi (obgyn). "Yang belum ada poli mata, poli telinga hidung dan tenggorokan (THT), poli gigi, dan poli penyakit kulit dan kelamin karena belum ada dokter spesialis yang siap mengabdikan ilmunya di RSUD Cicalengka," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat