kievskiy.org

Nasihat Ceu Popong Untuk Ridwan Kamil

Anggota DPR RI, Popong Otje Djundjunan saat berbincang dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung, Selasa 6 Desember 2016.*
Anggota DPR RI, Popong Otje Djundjunan saat berbincang dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung, Selasa 6 Desember 2016.*

BANDUNG,(PR).- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mendapatkan nasihat dari tokoh sunda, yang juga anggota DPR RI Popong Otje Djundjunan. Wanita yang akrab disapa Ceu Popong itu bertemu Ridwan Kamil, Selasa 6 Desember 2016 di Pendopo Kota Bandung.

Dalam pembicaraan bersuasana santai itu, Ridwan Kamil diingatkan untuk menjadi seorang Wali Kota yang amanah. Dengan begitu, menurut dia, Wali Kota akan dicintai warganya.

Karena itu, dia mengingatkan, agar Ridwan Kamil juga mampu untuk mengendalikan emosinya sebagai pemimpin. "Kalau kita tidak mampu mengendalikan emosi tidak ada bedanya dengan yang tidak berpendidikan. Karena kalau orang sudah tidak terkendali emosinya, otaknya tidak akan jalan. Makanya nomor satu adalah pengendalian emosi, dalam keadaan apapun, menghadapi siapapun, sebagai apapun," tuturnya

Selain itu, Ceu Popong juga mengingatkan agar seorang pemimpin selalu memberikan teladan yang baik bagi warganya. Tidak lupa, selain memberikan teladan, pemimpin juga harus menyayangi rakyatnya.

Pertemuan keduanya di Pendopo hari itu juga berkaitan dengan peringatan hari kelahiran Dewi Sartika yang jatuh pada 4 Desember 2016 lalu. Dewi Sartika ialah tokoh wanita asal Jawa Barat, yang merupakan perintis pendidikan bagi kaum perempuan. 

"Ada satu ungkapan yang berbunyi, setiap orang ada waktunya setiap waktu ada orangnya," ujar Ceu Popong.

Hal tersebut dimaknai agar setiap orang mampu memaksimalkan kapasitasnya dengan melakukan yang terbaik bagi lingkungan, masyarakat, dan negara.

Ridwan Kamil menanggapi nasihat Ceu Popong dengan positif. Ia mengaku menyadari bahwa perilaku dan ucapan seorang pemimpin harus selalu diaga. 

"Pemimpin itu keteladanan. Tindak-tanduknya jadi cerminan, maka ucapan dan perilakunya harus terjaga. Sehingga pelajaran hari, ini saya harus pandai-pandai mengatur kalimat, yang penting diucapkan dan yang tidak perlu diucapkan," katanya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat