kievskiy.org

Operasi Lilin 2016, Polri Kerahkan 85.744 Personel

APEL Gelar Pasukan Operasi Lilin 2016 di Jl. Diponegoro (Depan Gedung Sate) Kota Bandung, Kamis, 22 Desember 2016.*
APEL Gelar Pasukan Operasi Lilin 2016 di Jl. Diponegoro (Depan Gedung Sate) Kota Bandung, Kamis, 22 Desember 2016.*

BANDUNG, (PR).- Polri mengerahkann 85.774 personel untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru melalui Operasi Lilin 2016. Selain itu, operasi ini juga didukung oleh TNI dan personel gabungan dari berbagai instansi. Sebanyak 15.096 personel TNI serta 55.130 personel gabungan dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka, dan Jasa Raharja dilibatkan dalam operasi yang digelar selama 10 hari, mulai Jumat, 23 Desember 2016 sampai 7 Januari 2017. Para personel akan ditempatkan di 1.609 pos pengamanan dan 643 pos pelayanan untuk memberikan pengamanan Kamtibmas dan Kamseltibcar Lantas (Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas). Dalam operasi ini Polda Jawa Barat sendiri akan melibatkan 15.047 personel gabungan. 1.990 personel merupakan aparat kepolisian dari Polda Jawa Barat dan 10.016 personel lainnya merupakan aparat gabungan dari Pemprov Jawa Barat (dinas terkait), TNI, dan Mitra Polri. Operasi ini akan lebih difokuskan pada pengamanan area tertentu, terutama 683 Gereja di seluruh Jawa Barat yang merayakan Hari Raya Natal. Polda Jawa Barat menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi “Lilin 2016” di Jl. Diponegoro (Depan Gedung Sate) Kota Bandung, Kamis, 22 Desember 2016. Dalam apel ini, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar bertindak sebagai Pembina Apel. Dalam amanat yang dibacakan oleh Wagub, Kapolri Jenderal Pol. M Tito Karnavian mengatakan bahwa apel tersebut digelar sebagai pengecekan akhir kesiapan polisi dalam mengamankan perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017. Pengecekan dilakukan dari berbagai aspek, seperti personel, sarana-prasarana, anggaran, serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda, dan Mitra Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). “Perkembangan dunia global yang ada saat ini, masih diwarnai dengan beberapa aksi teror yang berlangsung di beberapa tempat. Konflik berkepanjangan di sebagian negara juga masih terjadi, disertai trend perlambatan ekonomi yang melanda dunia internasional,” ungkap Tito dalam amanatnya. “Langsung maupun tidak langsung, berbagai kejadian tersebut akan berimplikasi terhadap kondisi keamanan dalam negeri. Di samping itu, dinamika kehidupan nasional yang terjadi beberapa bulan terakhir, juga menunjukkan adanya potensi gangguan dalam bentuk kejadian intoleransi, baik inter maupun antaragama,” lanjut Tito. Pada perayaan Natal dan Tahun Baru diprediksi akan terjadi mobilisasi masyarakat dari satu tempat ke tempat lain, serta munculnya titik konsentrasi massa di tempat tertentu, seperti tempat wisata, pusat perbelanjaan, pelabuhan, bandar udara, terminal, dan tempat-tempat lainnya. Menurut Tito, peningkatan aktivitas masyarakat ini harus diantisipasi dengan baik oleh aparat keamanan. Usai apel, Wakil Gubernur Deddy Mizwar mengatakan bahwa apel tersebut sebagai bentuk keseriusan aparat dalam mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru. Dia pun berharap operasi ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. “Dari mulai orang sampai anjing turun, begitu seriusnya kita ya menjaga kamtibmas dan kamseltibcar lalu lintas,” kata Wagub usai apel.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat