BANDUNG, (PR).- Skywalk Cihampelas atau yang kini dinamakan Teras Cihampelas akan diresmikan Sabtu 4 Februari 2017 besok. Proyek pedestrian di atas jalan raya senilai Rp 45 miliar itu memiliki kapasitas hingga 3.000 orang dan akan menampung para pedagang kaki lima (PKL) yang semula memenuhi pinggir Jalan Cihampelas Kota Bandung.
Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Skywalk Cihampelas ini adalah yang kedua di dunia setelah kota New York. Kota Bandung adalah yang pertama di Indonesia sehingga seharusnya tak akan terlalu sulit menggaet wisatawan.
Diakui para pedagang, skywalk menjadi daya tarik tersendiri yang membuat pelanggan mengunjungi Bandung. Ariawan, seorang PKL yang direlokasi ke Teras Cihampelas, sudah membuktikannya. Melalui media sosialnya, dia memampang foto Teras Cihampelas sebagai foto profilnya.
"Eh mereka langsung nanya ke saya. Ada yang dari Makassar dan Singapura. Katanya itu di mana, mau dong ke sana," ujar Ari yang menjual kaos cenderamata khas Bandung itu. Turis manca dinanti-nanti oleh Ari karena memberi keuntungan lebih banyak daripada wisatawan setempat.
Sekali membeli, pengunjung dari luar negeri seperti Singapura, Malaysia, dan Arab Saudi, bisa memborong 4-5 kodi sekali beli. Wisatawan dari luar Pulau Jawa seperti Makassar dan Maluku biasanya membeli hingga 3-4 kodi. Sementara wisatawan dalam negeri kebanyakan, biasanya membeli eceran, paling banyak 2 lusin.
Ari berharap, akan lebih banyak wisatawan mancanegara yang datang ke skywalk yang dibangun selama sekitar 3 bulan tersebut. Pria asal Kabupaten Tasikmalaya itu berharap omzet yang lebih tinggi. Pada akhir pekan dia biasa meraup omzet Rp 4 juta sedangkan pada hari biasa Rp 1,5 juta. Harga kaos yang dijualnya Rp 25.000/kaos.
Sejumlah wisatawan dari Kota Bandung yang kemarin sudah menjajal skywalk, mengaku menikmati Teras Cihampelas. Siti dan Wulan, warga Jalan Moh. Toha Kota Bandung yang datang ke skywalk bersama anak-anak mereka, mencicipi kuliner dari PKL setempat. "Untuk makanan termasuk murah, ini cuma Rp 15.000 sudah sama rolade," ujar Wulan ynag membiarkan anak-anak mereka berlarian menikmati taman.
Saat meninjau persiapan pembukaan, Kamis 2 Februari 2017, Ridwan Kamil mendapat masukan dari pengunjung tentang tidak adanya musala. Ridwan kemudian mendiskusikannya bersama pihak kontraktor. Selanjutnya, masa pemeliharaan skywalk selama 1 tahun ke depan menjadi tanggung jawab kontraktor.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung, Agoes Sjafroedin, memastikan pengerjaan skywalk telah mencapai 100 persen. Uji keselamatan telah dilakukan oleh Pusat Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Untuk uji kekuatan sudah dilakukan dari Polban," ujar dia.***