BANDUNG, (PR).- Sedikitnya 150 kendaraan disiapkan sebagai sarana transportasi alternatif untuk mengangkut warga selama mogok massal angkutan kota di Bandung, Kamis, 9 Maret 2017. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya penumpang yang telantar.
"Kendaraan ini akan disebar di titik-titik kumpul massa, standby sejak pukul 05.00 WIB," ujar Kapolrestabes Bandung Hendro Pandowo, ditemui di Mapolrestabes Bandung, Rabu, 8 Maret 2017.
Dia menjelaskan, kendaraan alternatif ini berasal dari sejumlah instansi berbeda, di antaranya 120 kendaraan dari Pemkot Bandung, 10 kendaraan dari Brimob, 10 kendaraan dari Polda Jawa Barat, serta 10 kendaraan dari TNI. Teknisnya, kendaraan tersebut akan disiagakan sejak pagi hari di titik-titik tertentu yang biasa digunakan warga untuk keberangkatan.
Kendati demikian, untuk mempermudah mobilisasi, dia mengimbau kepada orang tua dengan siswa yang bersekolah untuk mengantar pada pagi hari. "Kalau bisa besok antar anaknya dulu ke sekolah," ujarnya.
Berkaitan dengan unjuk rasa yang dilakukan sopir angkot, dia menambahkan, hingga saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan sejumlah koordinator lapangan. Upaya itu dilakukan untuk mengetahui kepastian mengenai berbagai hal seperti jumlah massa, rute pergerakan, hingga jumlah kendaraan yang digunakan.
Dari sisi kesiapan pengamanan, Hendro menuturkan, pihaknya mengerahkan sedikitnya 1.675 personel. Sebagian besar disiagakan di sekitar titik pusat konsentrasi massa, yaitu kawasan Gedung Sate. Pengamanan juga dilakukan di titik keberangkatan dan jalur perlintasan massa. "Kita akan melakukan pengawalan untuk mengantisipasi berbagai kerawanan, seperti pemaksaan kehendak ataupun penganiayaan," katanya.***