kievskiy.org

Aher Dampingi Jokowi Serahkan KIP, KIS, dan PMT

PRESIDEN Joko Widodo menunjukkan Kartu Indonesia Sehat saat memberi sambutan pada kunjungan kerja di Kota Bandung, Rabu 12 April 2017. Dalam Kunjungan kerja tersebut, Joko Widodo beserta rombongan melakukan sejumlah kegiatan antara lain membagikan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar, pemberian Sertifikat Lahan kepada masyarakat Kota Bandung.*
PRESIDEN Joko Widodo menunjukkan Kartu Indonesia Sehat saat memberi sambutan pada kunjungan kerja di Kota Bandung, Rabu 12 April 2017. Dalam Kunjungan kerja tersebut, Joko Widodo beserta rombongan melakukan sejumlah kegiatan antara lain membagikan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar, pemberian Sertifikat Lahan kepada masyarakat Kota Bandung.*

BANDUNG, (PR).- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Program Makanan Tambahan (PMT), dan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada warga masyarakat Kota Bandung di Lapangan Taman Pendawa, Jalan, Pendawa, Kota Bandung, Rabu 12 April 2017. Dalam laporannya, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, pada kesempatan itu dibagikan sebanyak 157 KIS, 250 KIP, Kejar Paket A, B, dan C untuk 440 orang yang terdiri atas 100 paket SMK, 239 PKH masing-masing akan menerima Rp 1.890.000 per tahun, serta PMT untuk balita sebanyak 100 orang, 100 ibu hamil, dan anak-anak sekolah 100 orang. Menkes pun mengungkapkan, angka gizi kurang di Provinsi Jawa Barat, baik untuk anak pendek dan balita kurus ada di bawah angka rata-rata nasional. Namun, Nila juga mengingatkan bahwa angka tersebut masih ada di atas angka yang diminta oleh WHO sementara ada juga beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat yang sudah ada di bawah angka rata-rata WHO. "Untuk keadaan gizi di daerah Provinsi Jawa Barat, semuanya untuk gizi kurang, untuk anak pendek dan balita kurus, semua di bawah angka nasional. Jadi baik sekali angka di Provinsi Jawa Barat ini," ujar Nila dalam laporannya di hadapan Presiden Jokowi dan Gubernur Ahmad Heryawan disambut tepuk tangan masyarakat. Pembagian KIP dan KIS, PKH, dan PMT bertujuan membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Presiden Jokowi mengatakan, dia ingin anak-anak Indonesia bisa bersaing dan tidak kalah berkompetisi dengan anak-anak negara lainnya sehingga saat ini pemerintah fokus terhadap pembenahan kualitas generasi mulai dari ibu hamil (anak masih dalam kandungan). Jokowi juga menekankan mengenai penerapan KIS. Bagi masyarakat yang memiliki KIS, mereka berhak atas pelayanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit. Untuk itu, Jokowi minta bagi masyarakat yang memiliki KIS namun tidak mendapat layanan atau pelayanan kesehatan tidak baik di puskesmas atau rumah sakit agar melaporkan hal tersebut kepada pemerintah. "Karena yang pegang ini (KIS) bukan nggak bayar lho ya, rakyat memang nggak bayar, betul. Tapi pemerintah membayar rumah sakit, jangan keliru. BPJS nih yang bayar ke rumah sakit. Jadi apa-apa tuh bayar. Kalau dilayani nggak baik, hati-hati, dokternya hati-hati, Direktur Rumah Sakitnya hati-hati. Kalau diulang-ulang terus (pelayanan tidak baik) saya akan perintahkan (untuk) dicopot," kata Jokowi. Terkait KIP, Jokowi meminta setiap siswa yang mendapat KIP agar bisa menggunakan program bantuan tersebut dengan baik untuk program pendidikan seperti membeli buku, sepatu, seragam, tas, dan lainnya. Melalui KIP, setiap siswa SD penerima KIP mendapat bantuan Rp 450.000,00 per tahun, siswa SMP sebesar Rp 750.000,00 per tahun, serta siswa SMA/SMK sebesar Rp 1.000.000,00 per tahun. ”Untuk beli pulsa, tidak boleh. Kalau tahu uang yang dari KIP dipakai buat beli pulsa, akan dicabut kartunya, ya. Kita janjian ya. Karena ini setiap tahun akan diberikan,” ucap Jokowi. Sementara untuk PMT dimulai dari ibu hamil, balita, dan anak usai sekolah. Makanan berupa biskuit penuh gizi ini punya aturan dalam konsumsinya. Jokowi mengatakan, makanan itu diberikan sebagai investasi jangka panjang. Untuk ibu hamil, umur kandungan 1-3 bulan cukup memakan biskuit dua keeping per hari, dan kandungan 4-9 bulan tiga keeping per hari. Sementara untuk balita umur 6-11 bulan delapan keeping per hari, umur 1-5 tahun 12 keping per hari, dan untuk anak usia sekolah cukup memakan enam keeping per hari. “Kenapa ini kita berikan? Ini adalah investasi jangka panjang. menanamnya sekarang tapi panennya nanti 30 tahun, 40 tahun yang akan datang. Karena kalau ibu-ibu hamil–yang ada di kandungan itu tidak dirawat dengan baik, anak kita menjadi tidak sehat ke depan, menjadi tidak pintar. Ini komposisi gizinya sudah dihitung dan komposisi gizinya tinggi, tapi makannya betul-betul diatur,” ujar Jokowi. Untuk PKH setiap keluarga diberikan Rp 1.890.000,00. Namun, bisa diambil empat kali di bank yang sudah ditunjuk pemerintah. Masyarakat penerima PKH untuk pertama kali bisa mengambil bantuan ini Rp 500.000,00. Jokowi mengungkapkan, PKH bisa tidak digunakan atau disimpan sebagai tabungan. ”Namun, saya mengingatkan sebelum megambil itu sudah ada rencana untuk apa. Untuk tambahan gizi anak, bisa. Untuk pendidikan bisa. Untuk tambahan usaha kecil-kecilan juga bisa tapi ini tidak bisa buat beli rokok suami, ya. Kalau ketauan bisa dicabut PKH-nya,” ujar Jokowi. Penyerahan KIP, KIS, PMT, dan PKH itu merupakan rangkaian kunjungan kerja dua hari Jokowi di Jawa Barat. Selain itu, pada hari pertama kunjungannya, Jokowi akan meninjau Teras Cihampelas di Kota Bandung, juga menyerahkan sertifikat tanah di Batununggal, Buahbatu, Kota Bandung. Dalam agenda hari kedua, Jokowi dijadwalkan akan berkunjung ke Kota dan Kabupaten Cirebon untuk menyerahkan KIP, KIS, PKH, dan PMT, serta bersilaturahmi dengan para tokoh dan ulama Cirebon.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat