kievskiy.org

Angkutan Sampah Pasar Caringin Dikeluhkan

PETUGAS mengangkut sampah ke dalam truk.*
PETUGAS mengangkut sampah ke dalam truk.*

NGAMPRAH, (PR).- Truk pengangkut sampah dari Pasar Induk Caringin di Kota Bandung yang menuju Tempat Pembuangan Sampah Akhir Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat dikeluhkan. Soalnya, sampah basah sering kali berjatuhan dari truk, sehingga mengotori jalan dan menimbulkan bau menyengat. Koordinator Badan Pengelola Sampah Regional Jabar untuk TPA Sarimukti, Iwan Syarifudin didampingi Bagian Kemitraan, Heri beberapa waktu lalu mengungkapkan, sampah yang diangkut dari Pasar Induk Caringin merupakan sampah basah yang tidak dikeringkan terlebih dahulu. Dengan demikian, air yang bercampur dengan sampah-sampah tersebut kerap berjatuhan ke jalan bahkan hingga memasuki TPA Sarimukti. “Seharusnya, sebelum diangkut, sampah-sampah itu dikeringkan terlebih dahulu. Bisa dengan menggunakan penyaring atau sejenisnya, sehingga tidak ada air yang berjatuhan ke jalan. Sebab, ini mengotori jalan dan menimbulkan bau busuk,” katanya. Dia menuturkan, setiap hari rata-rata volume sampah dari Pasar Induk Caringin mencapai 75 ton. Sampah tersebut diangkut dengan menggunakan delapan truk. Volume sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti dari Pasar Induk Caringin merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan sampah dari pasar-pasar lainnya di Kota Bandung. Menurut Iwan, sampah basah yang tidak dikeringkan terlebih dahulu sebenarnya juga menambah beban muatan. Hal itu nantinya berdampak pada tipping fee (kompensasi jasa pelayanan/KJP) yang lebih besar. “Kalau sampahnya di-press, tentu bebannya menjadi lebih ringan,” katanya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat