kievskiy.org

Mulai Mendung, Hujan Es Bisa Mengguyur Bandung Lagi

SEORANG anak mencoba menerjang banjir cileuncang di Jalan BKR, Kota Bandung, Rabu, 19 Maret 2017. Kejadian yang diakibatkan hujan besar disertai buruknya drainase tersebut berimbas pada terhambatnya arus lalu lintas.*
SEORANG anak mencoba menerjang banjir cileuncang di Jalan BKR, Kota Bandung, Rabu, 19 Maret 2017. Kejadian yang diakibatkan hujan besar disertai buruknya drainase tersebut berimbas pada terhambatnya arus lalu lintas.*

BANDUNG, (PR).-  Langit Kota Bandung dan sekitarnya, Kamis, 20 April 2017 siang sudah mulai mendung. Apakah hujan es hari sebelumnya Rabu 19 April 2017 akan kembali mengguyur Bandung? Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jadi Hendarmin menjawab, ada kemungkinan.

Ia menjelaskan, potensi intensitas hujan hari ini ringan sampai sedang. Dia mengatakan, potensi angin kencang juga terpantau sporadic di beberapa wilayah. “Kejadian ekstrem seperti kemarin, peluangnya harus lihat bentukan awan,” kata Jadi kepada PR.

Dia menyebutkan, peluang terjadinya hujan es biasanya sudah terlihat dari udara yang sangat gerah sehari sebelumnya. Saat radiasi matahari di atas 45 derajat Celsius pagi hari. Sementara itu, kelembaban berada di atas 70%. “Sifat hujan es, sehari sebelumnya panas sekali. Kemarin memang gak begitu panas sampai malam.  Adapun  peluangnya kemungkinan terjadi hujan es susulan, bukan di tempat yang sama,” ujar dia.

Seperti diketahui, hujan es sangat kentara turun di Jalan Sukasari dan Dipatiukur. Bahkan kumpulan butiran esnya menyerupai hamparan salju.

Jadi menuturkan, hujan es sebenarnya sering terjadi. Namun, karena suhu di permukaan tanah Rabu kemarin sangat dingin, butiran es bertahan lebih lama.

"Ada beberapa kali kejadian hujan es . Tapi karena suhu di bawah lebih hangat, es mencair saat menyentuh tanah," kata Jadi.

Dia menuturkan, suhu Kota Bandung pada Rabu pagi 28,4 derajat Celsius, dan langsung menjadi dingin saat hujan deras. Pada pukul 13.00 hujan deras, suhu turun ke 24,4 derajat Celcius. Kelembaban tanah pun awalnya 63% meningkat jadi 83%.

Jika terjadi lagi hujan es, bentuknya tidak selalu seperti kerikil. Karena di bawah suhu menghangat, es bisa saja mencair.  "Bisa kita rasakan saat naik kendaraan roda dua, saat hujan muka kita terkena air yang dingin. Itu karena dari awan bentuknya es, begitu sampai ke bumi jadi supercool water," kata dia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat