BANDUNG, (PR).- Hujan es disertai angin kencang kembali melanda Bandung dan sekitarnya, Rabu, 3 Mei 2017. Hujan es sebelumnya mengguyur beberapa titik di Kota Bandung, Rabu, 19 April 2017. Prakirawan BMKG Jadi Hendarmin memberikan penjelasan bahwa fenomena ini akan berlangsung hingga akhir Mei.
14:44 RT @Leny_anggrianyy: Hujan es di sekitaran pasar ancol..
— Radio PRFM Bandung (@PRFMnews) 3 Mei 2017
Hati2 lebuh baik neduh dulu pic.twitter.com/kL6phpsIbB
Jadi menyatakan, musim hujan masih akan berlangsung hingga akhir Mei. Karena Bandung diramalkan akan segera memasuki awal musim kemarau di bulan Juni.
"Namun, analisis itu baru bersifat sementara. Karena kita masih menunggu validasi statement dari BMKG pusat," kata Jadi yang merupakan prakirawan di Stasiun Geofisika BMKG Bandung ini.
Ia juga menjelaskan hujan es biasa terjadi pada masa peralihan musim. "Hujan lebat disertai petir dan angin kenang bahkan terkadang hujan es dan puting beliung biasa terjadi, di fase musim peralihan atau pancaroba. Dari musim hujan ke kemarau atau sebaliknya," ujar Jadi.
Jalan Cibaduyut Kota Bandung lumpuh karena banjir pic.twitter.com/R5Xk8GncQU
— Pikiran Rakyat (@pikiran_rakyat) 3 Mei 2017
Dalam wawancara sebelumnya, Jadi pun pernah menyampaikan, peluang terjadinya hujan es biasanya sudah terlihat dari udara yang sangat gerah sehari sebelumnya. Saat radiasi matahari di atas 45 derajat Celsius pagi hari. Sementara itu, kelembaban berada di atas 70%.
“Sifat hujan es, sehari sebelumnya panas sekali,” ujar dia.***