kievskiy.org

Kota Bandung Ikut Kerja Sama Global Kurangi Penyakit tidak Menular

WALI Kota Bandung bertemu dengan pegiat lingkungan Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) di Kantor DPKLTS, Kota Bandung, Jumat 21 April 2017.*
WALI Kota Bandung bertemu dengan pegiat lingkungan Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) di Kantor DPKLTS, Kota Bandung, Jumat 21 April 2017.*

BANDUNG, (PR).- Kota Bandung masuk ke dalam 50 kota di dunia yang akan bekerja sama secara global untuk menurunkan jumlah penyakit yang tidak menular. Kerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung itu dilakukan di bawah koordinasi Bloomberg Philanthropy.

Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil menjelaskan, saat ini di Kota Bandung, banyak warga menderita penyakit tidak menular ini akibat kehidupan perkotaan yang serba instan. Penyakit-penyakit yang paling sering muncul antara lain stroke (8,24%), diabetes mellitus (3,15%), dan penyakit kardiovaskuler (13,73%).

"Kita akan cari cara agar penyakit tidak menular ini menurun drastis. Kuncinya saling bertukar informasi," ungkap Ridwan di Balai Kota Bandung, Selasa, 16 Mei 2017.

Salah satu yang menjadi penyebab penyakit-penyakit tersebut adalah rokok. Asap rokok yang berbahaya dapat menimbulkan berbagai gangguan pada organ tubuh sehingga bisa berdampak pada penyakit yang lebih berbahaya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bandung, jumlah kasus penyakit dari perokok berusia di atas 10 tahun mencapai 36,3%. Angka tersebut dinilai cukup tinggi.

Perwal kawasan tanpa rokok

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bandung mengeluarkan Peraturan Wali Kota Nomor 315 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Kawasan Tanpa Rokok adalah area yang dinyatakan dilarang melakukan kegiatan merokok dari memproduksi, menjual, memasang iklan, atau mempromosikan produk tembakau, termasuk merokok.

Tempat-tempat yang menjadi Kawasan Tanpa Rokok antara lain fasilitas kesehatan; tempat belajar dan mengajar; taman bermain anak; tempat ibadah; angkutan umum; fasilitas olahraga; tempat kerja; tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan.

Ridwan menjelaskan, melalui kerja sama ini, Kota Bandung turut mendukung komitmen global untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit tidak menular ini. Ia pun mengajak warga untuk melakukan pola hidup sehat.

"Kita punya program Bandung Bergerak. Jadi, jangan hanya duduk, naik motor, makan, tidur. Tapi juga harus melakukan apapun yang bisa membuat badan kita banyak bergerak sehingga menyehatkan," pungkas Ridwan Kamil.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat