.jpg)
BANDUNG, (PR).- Produksi sampah di Kota Bandung selama dua pekan libur Lebaran diperkirakan bakal bertambah 20 persen setiap harinya. Sampah plastik dan kertas bakal mendominasi.
Rata-rata produksi sampah Kota Bandung 1.500 ton per hari. Dari jumlah tersebut, sekitar 60 persennya merupakan sampah anorganik. “Kenaikan rata-rata diperkirakan 20 persen mulai dari H-5 hingga H+7. Namun puncaknya, seperti tahun-tahun sebelumnya, bakal terjadi di malam Lebaran,” kata Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung Deni Nurdyana, Kamis, 15 Juni 2017.
Pada malam Lebaran, seluruh sampah yang diangkut bakal dibawa ke titik-titik pengumpulan sampah di kantor-kantor PD Kebersihan, seperti Sekelimus, Sadangserang, dan Cijerah Kota Bandung. TPA Sarimukti bakal tutup di hari pertama Lebaran. Pengangkutan baru bisa dilakukan sehari sesudahnya.
Deni memastikan, PD Kebersihan akan mengerahkan secara optimal sumber daya mereka untuk memastikan tidak ada tumpukan sampah. Tidak kurang dari 1.100 petugas lapangan bakal bekerja dalam tiga sif. Mereka didukung 574 armada pengangkutan.
“Tidak ada petugas PD Kebersihan yang cuti hingga H+7 Lebaran. Semua bekerja. Baru setelah itu, cuti dilakukan secara bergantian,” ucap Deni.
Ada beberapa lokasi wisata yang menjadi prioritas pengelolaan sampah pada libur Lebaran. Beberapa di antaranya adalah kawasan Asia Afrika, Alun-alun, Dago, Cihampelas, dan Cibaduyut.
Deni menyatakan, sampah plastik di antaranya datang dari kebiasaan buruk para pengunjung yang membuang sampah sembarangan di badan jalan. Ia berharap agar kebiasaan ini tidak terus berulang dari tahun ke tahun.
“Budaya buang sampah di jalan itu masih terus terjadi. Coba lihat nanti di Pasteur atau Pasir Koja, sampah berserakan di mana-mana. Yang melakukan ya mereka yang datang dengan plat di luar Bandung,” ucap Deni.
Tahun ini, PD Kebersihan menempatkan beberapa petugas lapangan di semua pintu keluar tol. Mereka diharapkan bisa menjamin kebersihan kawasan-kawasan strategis tersebut.