BANDUNG, (PR).- Isu meledaknya angka masyarakat desa migrasi ke kota pascalebaran, seringkali hadir setiap tahunnya. Sanak famili yang merasa dirinya memiliki kehidupan yang lebih baik setelah pindah ke kota, tak sungkan mengajak saudara, atau tetangganya di desa untuk mengikuti jejak langkahnya mengadu nasib ke kota.
Migrasi menjadi salah satu persoalan dalam proses pengendalian populasi. fenomena arus balik setiap tahun selalu diikuti pergerakan tenaga kerja menuju Kota. Namun, tidak semua pekerja migran memiliki kemampuan yang cukup untuk bekal hidup di kota.
Pada akhirnya, sesampainya mereka di kota, kondisi pekerjaan yang diharapkan tidak sesuai dengan yang dibayangkan. Akibatnya, pascalebaran, jumlah pekerja sektor informal meningkat di perkotaan.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher justru mengimbau agar masyarakat tidak mudah tergiur dengan gemerlapnya kota. Aher menilai tidak ada sama sekali jaminan seorang yang merantau ke kota akan sukses. Faktor utama suksesnya seseorang adalah keterampilan yang dimilikinya.
"Pertama tentu kepada para masyarakat, jangan tergiur dengan kota. Boleh jadi kota itu menggiurkan tapi belum tentu ada jaminan keberhasilan, kesuksesan. Kalau mau merasakan hidup di kota dipersilakan dengan keahlian yang baik, tidak coba-coba, dan sudah diperhitungkan secara matang," kata Aher, di Gedung Sate Bandung, Minggu 2 Juli 2017.
Ada pembangunan desa
Aher justru berpesan supaya masyarakat di desa tetaplah tinggal di desa untuk memajukan desanya. Bahkan kini pemerintah pusat pun tengah menggalakkan pembangunan dari pinggir atau dari desa. Di situ, masyarakat desa bisa mengabdi, dan berkarya untuk kemajuan desa tercintanya.
"Justru saya berharap yang di desa tetap di desa, sebab sekarang kita kan sedang terus mengembangkan pedesaan kita, pemerintah pusat punya program membangun dari pinggiran, ada anggaran APBN untuk desa-desa, Pemerintah Provinsi pun ada bantuan ke desa, begitu pula kabupaten/kota ada Alokasi Dana Desa (ADD) untuk desa-desa," kata Aher.
Aher mengatakan, sejumlah program pro desa tersebut cukup memadai untuk pengembangan desa. Oleh karena itu, Aher juga meminta para kepala desa untuk memberdayakan masyarakatnya demi memajukan kehidupan di desa.
"Kita gunakan akal sehat kita, rasio kita, mencari kehidupan yang terbaik sesuai kemampuan dan profesi kita, dan selalu hati-hati. Hal yang penting di mana pun masyarakat berada, bisa hidup nyaman, hidup tentram, hidup untuk menuju kesejahteraan," ucapnya.***