BANDUNG, (PR).- Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali K ota Bandung 2018 telah memiliki maskot dan lagu pendek (jingle). Pada Selasa 22 Agustus 2017, Komisi Pemilihan Umum mengumumkan hasil Lomba Cipta Jingel dan Maskot Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung Tahun 2018.
Desain maskot harimau hasil Asep Eko Budi Laksono terpilih sebagai juara dari 10 karya lainnya. Dewan juri mempertimbangkan hasil desain yang bisa terhindar dari identitas bakal calon atau ciri khas sebuah partai. Juri yang terlibat dalam penilaian maskot ini yakni Dosen Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa Institut Teknologi Bandung Alvanov Zpalanzani Mansoor, dosen Komunikasi Politik Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Subagio Budi Prajitno, serta Budayawan Aat Soeratin.
Maskot harimau bernama Simaung itu terpilih karena merepresentasikan sifat ramah. Sesuai warna khas KPU, jingga atau oranye dipilih karena dianggap tidak identik dengan warna khas partai politik. Sinyal sosialisasi cukup kuat dalam kaos yang digunakan harimau itu. Namun, gambar tangan memasukkan surat suara ke dalam kotak suara itu akan terlihat jika media yang digunakan cukup besar.
Terdapat tanggal 27 Juni 2018 dalam kaos itu, sebagai pengingat bagi warga untuk mencoblos pilihannya. Di tangan kanan maskot terdapat paku untuk mencoblos, dan surat suara berlogo KPU di tangan kiri. Jika diperhatikan, tidak ada jari pada maskot itu. Ketua KPU Kota Bandung Rifqi Alimubarok menjelaskan, tanpa jemari maskot akan lebih terkesan netral. “Kita ingin menghindari asumsi pihak yang menyangka KPU menggiring publik lewat jumlah jari pada maskot,” kata Rifqi.
Begini suasana launching jingle dan maskot Pilwalkot Bandung tadi siang oleh @KPUKotaBandung video by @agingninja pic.twitter.com/p6yl13CRCG
— Pikiran Rakyat (@pikiran_rakyat) 22 August 2017
Pemilihan hewan ini juga untuk menghindari bias gender. Di beberapa kasus pemilihan, kata dia, terdapat sengketa maskot yang dianggap hanya mewakili kaum pria. Jangankan maskot Si Cepot yang jelas lelaki, blangkon pun akan dihindari jika terkesan penggiringan kepada calon kepala daerah pria saja. “Dasar itu yang membuat kami juri memutuskan maskot terpilih ini,” katanya.
Harimau ini menjadi mewakili unsur Sunda karena binatang khas Jawa Barat. Nama Simaung dipilih sebagai akronim Mau Milih Untuk Bandung. Nama Simaung menjadi satu kesatuan dengan maskot dengan tulisan maung yang dibedakan dengan warna jingga.
Sementara dari 7 lagu pendek yang masuk, terpilih karya Agus Wahyudi Winarko. Dewan juri jingle yakni Dosen Institut Seni dan Budaya Indonesia Bandung Indra Ridwan, Ketua Prodi Seni Musik Universitas Pasundan Djaelani, serta Praktisi Musik yang juga vokalis Pas Band Yuki A. Martawidjaja.
Yuki menganggap lagu terpilih ini bisa memuat pesan dan ajakan yang membangun, padat, berisi, dan mudah dicerna, meskipun dalam durasi yang pendek. Di dalamnya terkandung karakter Sunda yang kental meskipun masih ada muatan modernitasnya.
“Poin tentang Pilwalkot disampaikan dengan detil dan baik. Dalam komposisi ceria, lagu ini mengajak warga walaupun pendek, tetapi menempel, ear-catchy. Sekali putar bisa ikut nyanyi semua usia, yang akan diingat dalam masa yang panjang,” ujarnya.***