kievskiy.org

Ada Pengamen dan Pengemis di Angkot, Pemkot Bandung: Usir Saja

BANDUNG, (PR).- Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung melakukan penempelan stiker di kendaraan umum berupa larangan memberi kepada pengamen, anak jalanan, pengemis, doger monyet dan manusia silver. Kegiatan itu dilakukan Rabu 6 September 2017.

Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung, Tono Rusdiantono mengatakan, dalam rangka menjadikan Kota Bandung bebas dari penyandang masalah kesejahteraan sosial, Dinasnya telah bekerja sama dengan beberapa instansi dan melakukan penempelan stiker larangan untuk memberi donasi kepada pengamen dan pengemis di beberapa kendara umum.

"Dinsos telah bekerja sama dengan Dishub untuk melakukan penempelan stiker larangan pemerian donasi kepada pengamen dan pengemis di bus, elf, dan angkot," tuturnya kepada Radio PRFM, Rabu 6 September 2017.

Tono mengatakan, penempelan stiker bertujuan memberi pemahaman kepada masyarakat dan para sopir bus serta angkot agar tidak memberi donasi atau mempersilahkan mereka masuk kendaraan umum.

"Selain menempel stiker, saya juga tadi sudah bicara, kalau ada gelandangan dan pengemis, jangan suruh masuk. Usir saja, kalo tidak, tutup pintunya," katanya.

Menurutnya, ada beberapa tempat di Kota Bandung yang akan terus menjadi tempat yang bebas dari penyandang masalah kesejahteraan sosial. Tempat-tempat itu di ataranya adalah pintu keluar Tol Pasteur, area di bawah Jembatan Layang Pasupati, dan di atas Jembatan Layang Pasopati yang sering dijadikan tempat beroperasinya manusia silver.

"Razia dan pembinaan akan terus kami lakukan. Penyandang masalah kesejahteraan sosial yang telah dirazia akan kami tempatkan di rumah singgah dan diberi pemahaman agar tidak kembali beroprasi lagi" katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat