kievskiy.org

Korban Pingsan, Ini yang Harus Dilakukan

Peringatan Hari Pertolongan Pertama Sedunia 2017 di Bandung diisi dengan edukasi cara penanganan pertama pada korban pingsan, kejang, terkilir, dan luka bakar.*
Peringatan Hari Pertolongan Pertama Sedunia 2017 di Bandung diisi dengan edukasi cara penanganan pertama pada korban pingsan, kejang, terkilir, dan luka bakar.*

BANDUNG, (PR).- Pingsan merupakan risiko kesehatan yang sering dihadapi manusia. Untuk itu perlu pertolongan pertama yang secepatnya dan memerlukan kecermatan. Dengan demikian korban bisa terselamatkan dari risiko yang lebih parah. Misalnya, menahan korban yang akan jatuh pingsan agar tubuhnya tidak mengalami benturan. Hal lain yang perlu diperhatikan, jangan bergerombol di dekat korban yang pingsan. Korban yang pingsan membutuhkan udara yang segar, jadi lebih baik mengipasi atau merangsang penciuman korban dengan bawang merah/putih agar segera tersadarkan. Korban juga harus ditempatkan di permukaan yang rata dan jangan sesekali memasukan makanan/minuman ke mulutnya. Kalau ada air cukup percikan ke bagian wajahnya. Demikian langkah-langkah yang dilakukan saat penanganan korban pingsan pada Peringatan Hari Pertolongan Pertama Sedunia 2017 di Dago, Jalan Ir. H. Juanda, Bandung. Risiko kesehatan lainnya yang mendapat sorotan untuk dilakukan pertolongan secepatnya, yakni terkilir, luka bakar, dan kejang. Acara itu digelar oleh Palang Merah Indonesia (PMI) dan didukung Hansaplast. Rangkaian acara Peringatan Hari Pertolongan Pertama Sedunia diisi dengan aksi peserta dan sukarelawan PMI yang membagikan dompet pertolongan pertama; dan edukasi singkat berupa demo pertolongan pertama yang meliputi penanganan kaki terkilir, luka bakar, pingsan dan kejang. Aulia Arriani, Kepala Biro Humas Markas Pusat PMI mengatakan, pihaknya terus melakukan kampanye Siaga P3K. Ini penting karena dengan penganan pertama yang benar dan baik, maka risiko kesehatan yang dialami korban bisa ditekan seminimal mungkin. "Kami berharap semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya mempersiapkan peralatan pertolongan pertama kapan pun dan di mana pun, serta lebih paham akan penggunaan peralatan tersebut sehingga dapat memberikan pertolongan pertama secara mandiri baik ke diri sendiri maupun orang lain," ucapnya. Sementara itu, Setiawan Saputra, Marketing Manager Hansaplast, PT Beiersdorf Indonesia, mengatakan, peringatan Hari Pertolongan Pertama Sedunia 2017 merupakan wujud kepedulian dan komitmen Hansaplast terhadap pentingnya selalu siaga pertolongan pertama, karena kecelakaan dapat terjadi kapanpun dan di manapun, termasuk di lingkungan terdekat seperti rumah, sekolah, tempat kerja, dan jalan raya. "Bertepatan dengan momen ini, Hansaplast ingin terus meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong masyarakat untuk segera memiliki perlengkapan pertolongan pertama dengan membagikan 10.000 dompet pertolongan pertama di 6 kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Malang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Semarang.” tambahnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat