kievskiy.org

Nenek Sari Patah Tulang Tertimpa Reruntuhan Rumahnya Sendiri

WARGA menyelamatkan barang yang masih bisa diselamatkan di antara puing-puing reruntuhan rumah yang ambrol di Kampung Pojokrahayu, Desa Padaasih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 12 Oktober 2017. Ambrolnya rumah tersebut terjadi pada Rabu 11 Oktober 2017 malam dan menyebabkan salah satu pemilik rumah, Sari (60) mengalami patah tulang.*
WARGA menyelamatkan barang yang masih bisa diselamatkan di antara puing-puing reruntuhan rumah yang ambrol di Kampung Pojokrahayu, Desa Padaasih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 12 Oktober 2017. Ambrolnya rumah tersebut terjadi pada Rabu 11 Oktober 2017 malam dan menyebabkan salah satu pemilik rumah, Sari (60) mengalami patah tulang.*

NGAMPRAH, (PR).- Seorang nenek, Sari (68) terluka parah setelah sebagian rumahnya ambruk di Kampung Pojok, RT 4 RW 7, Desa Padaasih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Ibu dari empat anak itu mengalami patah tulang di bagian tangan dan punggungnya, karena tertimpa reruntuhan tembok dan barang-barang selama sekitar setengah jam.

Berdasarkan pantauan, rumah yang dihuni Sari bersama suaminya, Idi (72) itu roboh pada bagian belakang. Bangunan sekitar 5x3 meter yang dipakai untuk dapur dan kamar itu runtuh sedalam 3 meter dan menimpa ladang sayur yang ada di bawahnya. Sari dan suaminya kemudian diungsikan ke rumah anaknya di Kampung Cilimus, Padaasih.

"Awal kejadiannya tangan emak sedang diurut sama abah (Idi), karena sepertinya emak terjatuh sewaktu ke undangan. Pas diurut itu, kata abah, ada suara berjatuhan. Abah lalu mengeceknya. Tiba-tiba rumahnya runtuh, emak ikut terjatuh. Enggak sempat tertolong," kata menantu Sari, Amas (43) yang rumahnya bersebelahan dengan Idi, Kamis, 12 Oktober 2017.

Setelah Sari jatuh dan tertimpa reruntuhan rumahnya, lanjut dia, upaya pertolongan dilakukan secepatnya. Akan tetapi, ada bagian rumah lain yang ambruk kembali, sehingga Sari baru bisa dievakuasi sekitar setengah jam kemudian. "Kejadiannya sekitar pukul 18.00, setelah Maghrib. Runtuhnya itu sampai tiga kali," ujarnya.

Dirawat ahli tulang

Sehabis dievakuasi, kata Amas, Sari lantas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat, Kota Cimahi oleh warga dan kepala desa setempat. Dari hasil rontgent, ada tulang Sari yang retak dan patah. Pihak rumah sakit memintanya dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kota Bandung. Namun, pihak keluarga memutuskan untuk membawanya ke ahli tulang.

"Kalau abah sih enggak apa-apa, bisa selamat. Emak jatuh posisinya tertelungkup, tertimpa reruntuhan. Habis dibawa ke ahli tulang di Pasirlangu, bahunya yang tidak bisa gerak sekarang sudah bisa bergerak lagi. Tangan dan di atas pinggang bagian belakang juga sudah agak mending," katanya.

Sewaktu rumah ambruk, menurut Amas, di kawasan Padaasih memang baru reda dari hujan berintensitas sedang selama sekitar satu jam. Meski begitu, dia menduga ambrukan rumah terjadi lantaran pondasinya kurang baik. Dibangun pada kontur tanah yang miring di atas Curug Panganten, bangunan tersebut tidak disertai dengan pondasi cakar ayam.

"Rumahnya sudah lama, dari tahun 2005. Sekitar dua bulan lalu ditambah lagi bangunan di belakang, yang sekarang ini roboh, karena kamar yang di depan agak berisik terlalu dekat dengan jalan. Mungkin dibangunnya kurang baik, jadinya roboh. Soalnya, kemarin itu hujannya biasa saja," tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat