kievskiy.org

Siswa Wyata Guna Mendaki Gunung Manglayang

PENYANDANG disabilitas peserta program peningkatan kualitas diri camp jagawana dan ekspedisi pendakian disabilitas netra berjalan menuju bus seusai dilepas dari Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Selasa, 28 November 2017. Ekspedisi ke Gunung Manglayang yang direncanakan hingga 30 November 2017 itu, diselenggarakan dalam rangka peringatan hari disabilitas internasional 2017.*
PENYANDANG disabilitas peserta program peningkatan kualitas diri camp jagawana dan ekspedisi pendakian disabilitas netra berjalan menuju bus seusai dilepas dari Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Selasa, 28 November 2017. Ekspedisi ke Gunung Manglayang yang direncanakan hingga 30 November 2017 itu, diselenggarakan dalam rangka peringatan hari disabilitas internasional 2017.*

BANDUNG,(PR).- Sebanyak 80 orang siswa Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna berkemah di bumi Perkemahan Kiarapayung Jatinangor, Sumendang. Dari jumlah itu, 20 siswa di antaranya akan diseleksi untuk mendaki Gunung Manglayang setingga 1.818 mdpl pada Rabu, 29 November 2017. 

Para siswa telah dipersiapkan untuk mengikuti perkemahan dalam rangka peringatan Hari Disabilitas Internasional itu diberangkatkan dari PSBN Wyata Guna Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Selasa, 28 November 2017.

Cecep Sutriaman Kepala PSBN Wyata Guna mengatakan, perkemahan dan pendakian gunung Manglayang terutama, tujuannya sebagai pembuktian bahwa orang dengan disabilitas netra bisa melakukan pendakian seperti halnya dengan pendaki pada umumnya. Keterbatasan bukan berarti mereka tidak bisa melakukan pendakian. Selama mereka diberi kesempatan dan terus berlatih ternyata mereka bisa.

"Kegiatan ini mungkin bisa dikatakan gila-gilaan tidak masuk akal, tapi karena ini sering kami kerjakan, latih akhirnya masuk akal. Jadi kalau dipersiapkan Sebaik mungkin ya bisa meski orang bilang tidak mungkin,"ujar Cecep usai melepaskan peserta Perkemahan dan pendakian Gunung Manglayang, Selasa, 28 November 2017.

Waspadai cuaca

Ia menjelaskan, para calon pendaki telah digembleng sejak Mei 2017 lalu. Bagi Wyata Guna sebagai instusi, mengajak siswanya melakukan pendakian dan perkemahan berbaur dengan masyarakat seperti ini baru pertama digelar.

"Ini untuk pertama kali pendakian, soal keamanan udah disiapkan. Ini belum pernah dilakukan. Kami bukan cari pertama, tapi kami ingin buktikan kalau dikasi kesempatan dan waktu, kami bisa," ujar dia.

ia menambahkan, kondisi cuaca jadi tantangan. Para pendaki harus mewaspadai cuaca saat ini, namun mereka sudah mengantisipasinya. Mereka sudah dilatih menyesuaikan diri dengan cuaca.

Cecep mengatakan,‎ dalam kegiatan tersebut, peran pendamping sangat berperan agar siswa-siswanya nanti tidak salah langkah, jejak dan jalan. "Intinya keamanan target utama kita," ujar dia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat