SOREANG, (PR).- Operasional jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) setelah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Senin, 4 Desember 2017 lalu ternyata belum seluruhnya mulus. Warga mengeluhkan kondisi Tol Soroja, karena meskipun bisa masuk lewat pintu tol Soreang, namun sebaliknya belum bisa keluar dari pintu tol tersebut sehingga harus tetap memakai pintu tol lainnya.
"Pagi-pagi saya mencoba jalan Tol Soroja di pintu tol Soreang dekat Pemkab Bandung. Ternyata semua kendaraan bisa masuk, namun ketika akan pulang lagi ke pintu tol Soreang ternyata tidak bisa," kata seorang warga, Ny. Ningsih, Selasa, 5 Desember 2017.
Dia menambahkan, jalan Tol Soroja seharusnya sudah siap dipergunakan setelah diresmikan presiden sehari sebelumnya. "Ini masih ada hambatan dalam teknologi khususnya pembayaran pakai kartu e-toll yang belum terintegrasi dengan pintu-pintu tol lainnya," katanya.
Kepala Dishub Jabar, Dedi Taufik, yang meninjau kondisi Tol Soroja di pintu tol Soreang mengatakan, kondisi jalan Tol Soroja sudah baik meski masih harus ada pembenahan.
"Integrasi antarpintu tol yang perlu antisipasi. Demikian pula jalan keluar pintu tol Margaasih dan Katapang menyempit sehingga harus diantisipasi petugas," ucapnya.
Dia mengakui sudah banyak warga yang memanfaatkan jalan Tol Soroja, meski belum terlalu ramai. "Kami mengimbau agar warga berhati-hati saat mengemudikan kendaraan dan siapkan saldo yang cukup di kartu e-toll," katanya.
Sedangkan Kepala Dishub Kabupaten Bandung, Teddy Kusdiana mengatakan, pintu Tol Soroja hanya bisa untuk masuk kendaraan, namun untuk keluar belum bisa. "Mungkin karena saat keluar harus melakukan pembayaran dengan kartu e-toll dan belum terintegrasi ke jaringan pembayaran tol. Kalau masuk tol kan sebatas menempelkan kartu," katanya.***