kievskiy.org

Menguak Rahasia Oto Iskandar Di Nata

SEJARAWAN dan penulis buku
SEJARAWAN dan penulis buku

SOREANG (PR).- Keberanian dalam perjuangan dan mahirnya Oto Iskandar Di Nata dalam bernegosiasi dapat menjadi teladan bagi generasi muda, khususnya anggota parlemen di negeri ini. Pahlawan dari tanah Sunda yang banyak dijadikan nama jalan ini sudah seharusnya lebih dikenal kiprahnya sebagai teladan dalam kehidupan bernegara.

Hal itu disampaikan anggota Komisi IV DPR RI sekaligus Sekretaris Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsulrijal dalam acara bedah buku "Oto Iskandar Di Nata: The Untold Stories". Buku itu merupakan hasil penelitian Iip D. Yahya. Acara digelar di Pondok Pesantren Sirojul Huda, Desa Parung Serab, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu 16 Desember 2017.

"Otista (Oto Iskandar Di Nata) adalah tokoh Sunda yang patut kita teladani, utamanya sebagai anggota parlemen untuk terus membela rakyat," ujarnya sebagai pembicara kunci.

Cucun dalam orasinya menyerukan bahwa generasi muda Sunda harus mengenal Oto Iskandar Di Nata. Pahlawan nasional kelahiran Bojongsoang, Kabupaten Bandung, ini harus menjadi teladan untuk anak muda kabupaten Bandung khususnya.

"Jangan sampai nama Otista dinamai jalan, tetapi kita orang Bandung tidak tahu siapa beliau ini," tuturnya. 

Sebagai anggota legislatif, Cucun menyerukan kepada semua anggota parlemen mesti meneladani sosok pahlawan asal Sunda ini. Ia menilai bahwa perjuangan sekaligus gaya negosiator Oto Iskandar Di Nata harus kita teladani.

"Saya berharap akan lahir Otista baru dari anggota legislatif untuk selalu membela rakyat, anggota dewan yang membela ketidakadilan" ucapnya. 

Oto dibunuh

Pada kesempatan yang sama penulis buku, Iip D. Yahya, sangat mengapresiasi acara bedah buku di Soreang. Kata dia, Kabupaten Bandung adalah rumah Otista. Ia pun sangat senang saat bedah buku tokoh Sunda ini perwakilan keluarga Oto Iskandar Di Nata turut hadir.

"The Untold Stories, lanjutan dari penelitian sebelumnya. Buku ini menjawab ikhwal kenapa Oto Iskandar Di Nata dibunuh yang belum dijelaskan pada buku sebelumnya," ungkapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat