BANDUNG, (PR).- Bandung merupakan barometer industri pangan di Indonesia. Maraknya restoran, kafe, hingga jajanan dari Bandung telah terkenal hingga ke mancanegara. Inovasi bahan pangan merupakan kunci berkembangnya industri kuliner di Bandung.
Demikian dikatakan Rio Ferdian, Marketing Manager PT Bungasari Flour Mills seperti rilis yang diterima PR, Sabtu 16 Desember 2017. Rio mengungkapkan itu di tengah acara Pameran Akbar Catering se-Jawa Barat 2017 yang diprakarsai Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) Kota Bandung di Bale Asri Pusdai Bandung, 15-17 Desember 2017.
"Sudah sangat banyak makanan hasil olahan dari tepung terigu yang menjadi ciri khas asal kota kembang ini. Bandung sudah dikenal dengan inovasi makanannya. Ini sejalan dengan motto kami #BeraniInovasi. Oleh karenanya kami sebagai produsen melihat pentingnya untuk hadir di Kota Bandung melalui event ini," kata Rio menambahkan.
Saat pameran itu, Bungasari sebagai produsen tepung terigu muncul di tengah-tengah pameran dengan menggelar baking demo bersama Chef Agus serta presenter dan penyiar radio kondang, Farhan. Pameran dua tahunan gelaran APJI Kota Bandung tersebut merupakan salah satu upaya Bungasari untuk hadir di tengah para pelaku industri makanan se-Jawa Barat, khususnya Kota Bandung.
Kuliner dan kreativitas
Sementara itu, Farhan mengatakan, berdasarkan data yang diperolehnya, pariwisata merupakan sumber pemasukan terbesar di Kota Bandung. Komponen pemasukan subsektor pariwisata Bandung terdiri dari kuliner, hotel, dan fashion.
"Kuliner berada di puncak sub-sektor pariwisata Kota Bandung. Destinasi wisata kota ini yang paling kuat adalah kuliner, dan belakangan pun sudah cukup banyak seleb-seleb yang memanfaatkan hal tersebut," kata Farhan.
Ia menjelaskan, sudah tidak asing lagi jika Kota Bandung juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis makanan lezat. Batagor, misalnya, memiliki cerita unik saat kali pertama dijajakan.
"Bandung itu kotanya orang-orang kreatif. Malam ini pun saat tadi baking demo, roti yang kami buat pun juga merupakan inovasi baru. Roti coklat yang dibuat tanpa menggunakan oven!" ujarnya.
"Kita harus membuka terus kreativitas untuk memicu inovasi-inovasi. Dan inovasi yang telah kita buktikan tadi adalah bikin roti tanpa oven," tambah Farhan. Chef Agus dan Farhan hadir di panggung utama dari pameran. Mereka menyajikan chocolate hot pan alias roti cokelat.***