BANDUNG, (PR).- Ingar bingar Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 dinilai lebih menguasai panggung pilkada serentak dan menutupi perkembangan sejumlah pilkada kabupaten/kota, termasuk Pilwalkot Bandung.
Pilwalkot Bandung akan bisa bergaung jika seluruh kandidat dan partai politik pengusung mulai muncul.
“(Pilwalkot) mungkin tertutupi dengan Pilgub Jabar. Jelas kelasnya Pilgub Jabar lebih besar, intriknya juga lebih besar, karena ini menyangkut kepentingan besar juga, serta Jabar memang menjadi barometer politik di tingkat nasional,” kata salah satu Cawalkot Bandung Nurul Arifin seusai acara Silaturahim dan Konsolidasi Partai Golkar Kota Bandung, di Bandung, Sabtu 30 Desember 2017.
Pasangan Nurul Arifin dan Chairul Yaqin Hidayat (Ruli) memang menjadi yang pertama mendeklarasikan kekuatan bersama Partai Golkar-Partai Demokrat, dari sekian kandidat dan koalisi partai politik peserta Pilwalkot Bandung 2018. Sejak lama, sejumlah nama besar banyak bermunculan, tetapi tak kunjung ada perkembangannya yang membuat pilwalkot sepi informasi.
Nurul Arifin menjelaskan, jika selama ini terkesan tidak ada perkembangan, sebenarnya tim dan partai telah bergerak menyusun kekuatan.
Akan tetapi, adab Sunda serta etika politik harus digunakan dalam membentuk koalisi serta dukungan warga supaya kondusivitas dapat terjaga. Mereka pun harus bergerak dengan strategi mulus untuk melakukan jejaring.
“Kami punya prinsip slow but sure. Awalnya pilwalkot mati suri. Semenjak saya turun kan jadi menggeliat. Karena saya dan Ruli menjalankan itu, dengan smooth tadi. Bukannya tidak ada gerakan, ini kita bergerak terus. Jadi mudah-mudahan dengan kesiapan yang sistematis ini bisa berjalan dengan baik. Kampanyenya bisa berjalan dengan baik,” kata Nurul Arifin.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandung Deden Hidayat menuturkan, acara tersebut bersifat internal Partai Golkar dalam rangka silaturahmi dan konsolidasi menjelang pilwalkot.
“Sesuai dengan kebijakan partai, di Kota Bandung koalisi itu dengan Partai Demokrat. Makanya rekan ini diundang, termasuk kandidat dan partainya. Termasuk kolega lain, PKB, PAN. Tentunya kita masih membuka koalisi ini dari partai-partai lain,” ujarnya.