kievskiy.org

Tim Survei DAS Anak Citarum Dibentuk

BANDUNG, (PR).- Dalam upaya mendukung optimalisasi revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum secara terpadu, Kota Bandung membentuk tim survei terpadu DAS Citarum. Tim ini akan bertugas menyediakan data lapangan, memetakan permasalahan, hingga menentukan solusi dan rencana aksi penanganan DAS Citarum.

Hal tersebut dilakukan karena selama ini penanganannya masih cenderung dilakukan secara parsial. Kehadiran tim survei diharapkan bisa menyajikan data akurat yang sama, sehingga solusi permasalahan Sungai Citarum dapat dilakukan secara terpadu dan terintegrasi.

Dandim 0618/BS, Arfin Dahlan, usai memimpin Rapat Penyusunan Tim Survei DAS Anak Citarum yang ada di Kota Bandung, Jumat 5 Januari 2018, menjelaskan bahwa tim survei terdiri dari berbagai elemen di Kota Bandung mulai dari unsur TNI, sejumlah OPD terkait seperti DLHK, Bappelitbang, Dinas Kesehatan, Dinas PU, kecamatan dan unsur masyarakat lainnya. 

"Tim akan bekerja bersama-sama mulai dari melihat langsung kondisi di lapangan, mengambil data, melihat akar permasalahan, menghimpun dan mengkaji data, sekaligus menentukan rencana aksi sebagai solusinya," jelasnya.

Pencemaran Citarum

Seperti diketahui, pencemaran di Sungai Citarum sudah lama terjadi dan mengemuka ketika pada tahun 2013 satu organisasi dunia menyebutkan bahwa Sungai Citarum 1 dari 10 sungai paling tercemar di dunia karena pencemaran limbah industri dan bahan kimia. Sebanyak 500.000 orang dipastikan terkena dampak langsung pencemaran sungai, dan lebih 5 juta orang terkena dampak tidak langsung akibat polutan kimia yang dibuang ke sungai.

Program Citarum Bestari yang didukung seluruh kota dan kabupaten di Jawa Barat sejak 2014 telah mampu menurunkan 50 persen sampah yang ada di sungai Citarum. Namun kualitas airnya masih tergolong tercemar berat sehingga diperlukan keterlibatan semua pihak untuk lebih peduli dan berperan aktif menyelamatkan sungai sepanjang 295 kilometer yang merupakan aset sekaligus investasi terbesar Jawa Barat, tempat bergantungnya kehidupan 40 juta orang lebih, dan mengairi ratusan ribu daerah persawahan. 

Persoalan ini pun mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. Presiden Jokowi dalam pidatonya pada Peringatan HUT Angkatan Muda Siliwangi (AMS) ke-51 di Kota Bandung, berjanji akan melakukan perbaikan dan revitalisasi Sungai Citarum secara serius. Penanganan dari hulu ke hilir dilakukan agar Citarum bisa kembali bersih dan bermanfaat untuk kehidupan masyarakat Jawa Barat dan sekitarnya. 

"Oleh karena itu kita tidak boleh tinggal diam. Sebelum Keputusan Presiden (Kepres) mengenai revitalisasi Citarum turun, kita di Kota Bandung ibaratnya 'mencuri' start dengan membentuk tim survei. Sehingga begitu Kepres keluar kita sudah siap, kita sudah punya konsep, tidak meraba-raba lagi. Dan data yang kita miliki semua sama, baik DLHK, Dinkes, Kodim, kecamatan, kelurahan, dan lainnya, semua punya data yang sama, sehingga menentukan solusinya juga bisa sejalan, bersinergi, terpadu," jelasnya.

Merangkul pemangku kepentingan

Ditambahkan Arfin, peran Kodim dalam hal ini sebagai pemicu untuk merangkul para pemangku kepentingan untuk dapat berkolaborasi dan berperan aktif. Sebagai tahap awal, tim survei akan mendapatkan pembekalan pada Senin 8 Januari 2018 sebelum pendataan dan hal ini pun sudah dilaporkan kepada Wali Kota Bandung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat