kievskiy.org

Netty Heryawan Temui Istri Anies Baswedan, Apa yang Dibicarakan?

NETTY Prasetiyani Heryawan (kanan) bertukar cenderamata dengan istri Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Fery Farhati Anies Baswedan (kiri) di Rumah Dinas Gubernur DKI Jl. Taman Suropati 75, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Januari 2018.*
NETTY Prasetiyani Heryawan (kanan) bertukar cenderamata dengan istri Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Fery Farhati Anies Baswedan (kiri) di Rumah Dinas Gubernur DKI Jl. Taman Suropati 75, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Januari 2018.*

“MENJADI pemimpin organisasi memang tidak mudah,” kata Netty Prasetiyani Heryawan saat berbincang dengan istri Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Fery Farhati Anies Baswedan di Rumah Dinas Gubernur DKI Jl. Taman Suropati 75, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 4, Januari 2018 lalu. Saat itu Netty menemui Fery untuk berbagi kiat berorganisasi ataupun menjalankan tugas-tugas lainnya sebagai istri gubernur. Maklum saja, Netty sudah 10 tahun atau dua periode mendampingi Ahmad Heryawan menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Kunjungan Netty yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat itu menjadi penyemangat bagi Fery Anies Bawedan yang baru bertugas sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi DKI. Sebagai istri gubernur, keduanya memang bukan hanya ex officio menjadi Ketua Tim Penggerak PKK. Namun sekaligus menjadi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi serta beberapa posisi atau jabatan sosial, seperti Bunda Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD), penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP), dan lain-lain.

Suasana audiensi terjalin hangat. Netty Heryawan membandingkan kondisi kepemimpinan di Jawa Barat dengan di DKI Jakarta saat ini. “Kalau dibilang situasi saat ini sedang terbalik. Saya sedang 'beres-beres' bersiap untuk ‘meninggalkan’ Jawa Barat, sedangkan Ibu Fery ‘beres-beres’ untuk mulai mengenal DKI,” kata Netty dibalas dengan tawa peserta audiensi. Pertemuan itu menjadi ajang bagi kedua istri gubernur yang bertetangga ini untuk saling mencurahkan isi hatinya tentang suka duka menjadi Istri Kepala Daerah.

“Tantangan yang saya hadapi sewaktu awal menjadi Ketua PKK adalah bagaimana memetakan sumber daya manusia yang ada agar dapat bekerjasama dan menyukseskan program saya. Demikian juga di Dekranasda. Saya butuh orang-orang yang bersemangat, berenergi, dan sekaligus berwawasan terbuka. Oleh karena itu, saya mengubah komposisi kepengurusan. Kita harus berani mengorbankan sesuatu demi program kerja yang lebih baik lagi. Ya risikonya mungkin ada yang nggak suka sama saya,” ujar Netty menyampaikan kiat-kiatnya berorganisasi.

Menurut Netty, ketika menjadi istri kepala daerah semua mata tertuju padanya. “Ini adalah pertaruhan karena masa jabatan suami hanya lima tahun, paling banter  dua periode, sepuluh tahun. Jadi, komitmen saya adalah bagaimana menciptakan perubahan. Saya ingin meninggalkan kesan yang baik bagi masyarakat ketika nanti saya meninggalkan organisasi dan Jawa Barat," tambahnya.

Fery antusias mendengarkan cerita Netty. Menurutnya, Netty pantas menjadi contoh karena sudah terbukti dengan berbagai prestasi dan penghargaan yang telah diraih. Netty pun berbagi pengalaman dan menjelaskan bagaimana ia memformulasikan  program kerja di organisasi yang dipimpinnya.

“Hari ini saya merasa beruntung, seharusnya saya yang datang ke Bandung mengunjungi Ibu Netty. Ini malah Saya yang dikunjungi,” ucap Fery.

Feri mengaku, dirinya masih meraba-raba dalam berorganisasi. "Saya membutuhkan tips-tips dan kiat untuk mengoptimalkan peran saya. Apalagi saya tahu Ibu Netty sangat aktif dalam kegiatan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, penanganan kekerasan, dan penjemputan korban trafficking. Ini momen yang sangat penting karena saya bisa berbagi pengalaman dengan Bu Netty,” sambungnya.

Mengisi celah

Menyikapi cara Netty tentang berorganisasi tersebut, Fery mengaku kagum. Ia terinspirasi untuk lebih berani mengarahkan anggotanya guna menyukseskan program kerja organisasi. Dalam dialog tersebut, Netty juga menambahkan pentingnya program yang bersifat terobosan yang mampu memberi solusi bagi permasalahan, dan membangun jaringan kerja yang solid dan kokoh dengan berbagai komponen masyarakat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat