kievskiy.org

Ada Jaminan Keamanan, Pedagang Ayam Lega Berjualan

PEDAGANG ayam di Kota Cimahi, Kamis, 18 Januari 2018.*
PEDAGANG ayam di Kota Cimahi, Kamis, 18 Januari 2018.*

CIMAHI, (PR).- Para pedagang ayam dan bandar daging ayam di pasar tradisional Kota Cimahi merasa lega. Kelegaan ini karena adanya jaminan keamanan berdagang dalam 3 hari mendatang. Mereka sempat waswas akibat edaran rencana aksi mogok pedagang dan bandar daging ayam se-Bandung Raya. Mogok itu dipicu harga tinggi dan meminta agar pemerintah melakukan tindakan.

"Ada informasi yang valid dari pihak kepolisian bahwa edaran ajakan mogok jualan tidak perlu diikuti dan ada jaminan keamanan," ujar bandar daging ayam di Pasar Antri, Haji Nanang (48), di Pasar Antri Baru Jalan Sriwijaya Kota Cimahi, Kamis, 18 Januari 2018.

Pasokan daging ayam didapatnya dari Tasikmalaya, Sumedang, dan daerah lainnya. Selain Pasar Antri, Nanang juga memasok daging ayam ke Pasar Atas dan Pasar Barukai Cisarua.

Para pedagang mendapat surat edaran dengan kop surat Pengurus Persatuan Pasar dan Warung Tradisional (PESAT) Jawa Barat terkait rencana aksi mogok bandar dan pedagang ayam se-Bandung Raya sejak Rabu, 17 Januari 2018. Aksi dipicu harga daging ayam yang tak terkendali, di tingkat pedagang mencapai Rp38.000-40.000 per kilogram.

Dalam surat tersebut disebutkan, bandar dan pedagang ayam akan melakukan mogok mulai Jumat, 19 Januari 2018 pukul 05.00 WIB hingga Minggu, 21 Januari 2018 pukul 18.00 WIB. Surat tanpa cap organisasi tersebut mencantumkan dua koordinator dan ditembuskan hingga ke Presiden RI Joko Widodo.

"Tahun 2015 pernah ada aksi mogok seperti ini. Pasokan dicegat di jalan agar tidak sampai ke Cimahi. Itu yang kami khawatirkan juga sekarang. Kalau kepolisian menyatakan bisa berjualan maka saya juga siap jualan lagi dan mulai sore ini melakukan aktivitas mengambil ayam," kata Nanang.

Pasokan terbatas

Hal serupa diungkapkan pedagang daging ayam Pasar Atas, Nunung (47). "Terima kasih kepada kepolisian yang sudah memastikan soal surat edaran tersebut. Jadi kami tetap bisa jualan seperti biasa," katanya.

Dia mengaku bakal merugi jika sehari tak berdagang. "Penghasilan darimana kalau tidak jualan. Modal kan harus digulirkan terus biar ada selisih buat kebutuhan sehari-hari," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat