kievskiy.org

Tak Hanya untuk Bandros, BLUD Perlu untuk Dongkrak Retribusi Parkir

BANDUNG, (PR).- Anggaran pengelolaan parkir masih membutuhkan biaya besar yang bersumber dari APBD. Untuk Tahun 2018, dibutuhkan sekitar Rp 13 miliar yang di antaranya untuk membayar gaji juru pakir, tenaga ahli telekomunikasi informatika, hingga perawatan mesin. Kepala Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir Dinas Perhubungan Kota Bandung Dudi Prayudi menuturkan, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sangat diperlukan.

BLUD ini bisa mengurangi beban ketergantungan pada APBD sekaligus meningkatkan potensi pendapatan dari parkir. “Ketika sudah BLUD, kerja sama dengan pihak pengelolaannya bisa sistemnya bisa revenue sharing (bagi pendapatan) di satu kawasan. Pihak ketiga juga ditarget dalam kewajibannya, maka retribusi parkir bisa terdongkrak naik,” ujarnya, di Bandung, Jumat, 2 Februari 2018.

Selain parkir, BLUD yang akan dibentuk juga direncanakan mengelola angkutan. Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Didi Ruswandi menuturkan, penambahan armada dan biaya operasional bus Bandros rute wisata juga direncanakan akan dikelola oleh BLUD. Dengan demikian, operasional bus Bandros rute wisata bisa mengurangi beban yang selama ini bergantung pada APBD.

“Kalau sekarang mah kalau itu bukan BLUD kami tuh hanya bisa beroperasi kalau ada anggaran. Anggaran ada, baru bisa beroperasi. Selain itu, kalau sekarang kami dikasih anggaran hanya untuk empat koridor, kan enggak bisa membuka koridor baru,” katanya.

Sebelum dikelola BLUD, operasional bus Bandros rute wisata akan diurus swakelola oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung. Untuk tahun ini telah dianggarkan Rp 2,5 miliar untuk biaya operasional dan pemeliharaan, selama 10 bulan ke depan.

Dana itu untuk memenuhi kebutuhan gaji sopir, pemandu wisata, bahan bakar solar, cetak karcis, perawatan kendaraan, hingga perizinan. Anggaran pemerintah bisa berhenti untuk lima koridor yang ada. Namun, kata Didi, dengan BLUD tiket yang terhimpun bisa dikelola untuk membiayai operasional atau koridor tambahan.

Potensi iklan

“Sekarang tiketnya masuk ke APBD, masuk kas daerah. Kalau BLUD hasil tiket itu tercatat, tetapi bisa langsung digunakan. Belum lagi nanti kita bisa menggandeng advertising (media iklan),” ujarnya.

BLUD juga dapat membuka kerja sama iklan dengan menjual bidang bagian bus Bandros untuk peletakan stiker maupun alat pemasaran lainnya. Memasang iklan di bus, atau biasa disebut branding itu mulai diminati di banyak kota besar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat