kievskiy.org

Mengingat Kisah Hidup Inggit Garnasih Lewat Tarian Jalanan

SEJUMLAH perempuan menari, pada
SEJUMLAH perempuan menari, pada

BANDUNG, (PR).- Sejumlah 17 penari dengan mengenakan kebaya ragam warna mempraktikkan gerak yang menggambarkan fragmen kehidupan Inggit Garnasih. Setiap penari menampilkan gerakan berbeda-beda, membentuk variasi begitu dinamis.

Hal itu tersuguh dalam acara 'Street Art Performance 17 Penari Perempuan Untuk Ingit Garnasih' di Rumah Bersejarah Inggit Garnasih, Jalan Ciateul, Kota Bandung, Minggu, 4 Februari 2018.

Para penari mengawali penampilan di salah satu ruangan Rumah Bersejarah Inggit Garnasih, menonjolkan ayunan tangan dengan formasi rapat. Ketika salah seorang penari berjalan ke luar  sembari membawa foto Inggit Garnasih, yang lain mengikuti dari belakang, kemudian membentuk formasi setengah lingkaran. 

Para penari berjalan lagi menuju Balai RW 5 Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astanaanyar. Mereka melewati rute Jalan Astanaanyar, Jalan Liogenteng, serta lingkungan pemukiman warga setempat. 

Koordinator acara Gatot Gunawan menuturkan, penyelenggaraan acara termasuk dalam rangkaian 'Bulan Cinta Ibu Bangsa Inggit Garnasih' yang rutin terselenggara setiap tahun sejak 2015. Pihaknya berharap, penyelenggaraan acara dapat menyegarkan ingatan warga tentang sosok Inggit Garnasih

"Masih ada warga sekitar yang tak mengenal sosok Inggit Garnasih. Padahal, warga bersangkutan tinggal berdekatan dengan rumah beliau (Inggit Garnasih)," ucap Gatot. 

Perihal jumlah penari, Gatot mengatakan, merepresentasikan tanggal kelahiran Inggit Garnasih (17 Februari 1888). Pihaknya membebaskan para penari menginterpretasikan kisah hidup Inggit Garnasih melalui gerakan masing-masing.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat