kievskiy.org

Penodongan dalam Masjid Tidak Terkait Isu Agama

BANDUNG, (PR).- Seorang pemuda, MLR (22), diamankan polisi setelah menodongkan pisau kepada seorang remaja di dalam masjid. Namun peristiwa ini tidak terkait dengan isu maupun motif agama.

"Ini kriminal murni. Jangan dikaitkan ke isu lain yang membuat situasi Kota Bandung tidak kondusif," ujar Kapolrestabes Bandung Hendro Pandowo didampingi Kasat Reskrim Yoris Marzuki, di Mapolrestabes Bandung, Senin 5 Februari 2018.

Peristiwa yang dimaksud terjadi di Mesjid At Tawakal Jalan Karasak Kelurahan Karasak Kecamatan Astanaanyar Kota Bandung, Minggu 4 Februari 2018 sekitar pukul 21.45 WIB. Ketika itu, sejumlah remaja mesjid tengah mengarakan rapat di lantai dua.

Tiba-tiba dari lantai tiga turun seorang pemuda yang membawa pisau, kemudian langsung menodong dengan menggunakan pisau.

Korban penodongan ini kemudian segera melarikan diri ke lantai bawah. Dia melaporkan peristiwa yang dialami kepada pengurus DKM serta warga setempat. Pelaku pada akhirnya bisa ditangkap oleh warga serta kepolisian setempat. 

Beberapa saat berselang, sempat beredar pesan berantai melalui sejumlah aplikasi perpesanan serta media sosial. Pada intinya, pesan tersebut mengingatkan para ustad untuk lebih waspada. Disebutkan pula bahwa pelaku diduga pura-pura gila. Isu kemudian menjadi melebar, dikaitkan dengan serangan terhadap tokoh agama.

Hendro menyangkal dugaan tersebut. Dari hasil pemeriksaan, diduga pelaku saat itu tengah berusaha mencari sasaran untuk pencurian.

Pada saat yang sama, dia diduga tengah dalam pengaruh aibon. "Pelaku ini waras, tidak gila. Tapi bisa saja sedang mabuk aibon," katanya.

Pelaku juga teridentifikasi sebagai residivis. Pada tahun 2015 silam, dia sempat ditangkap dan menjalani hukuman pidana atas kasus pencurian dengan kekerasan. Riwayat tersebut memperkuat dugaan motif pencurian yang terkait dengan penodongan di dalam mesjid.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat