kievskiy.org

Dukung Hasanah, Santri Longmarch Tasikmalaya-Bandung

AKTIVIS santri yang tergabung dalam Komite Pergerakan Pemuda, Santri, dan Mahasiswa Jawa Barat tiba  di Posko Relawan Hasanah, Jalan Pejuang Pelajar, Kota Bandung, Selasa, 5 Februari 2018. Mereka menyelesaikan longmarch dari Tugu KH Zaenal Musthofa, Kota Tasikmalaya sejak Minggu, 3 Februari 2018.*
AKTIVIS santri yang tergabung dalam Komite Pergerakan Pemuda, Santri, dan Mahasiswa Jawa Barat tiba di Posko Relawan Hasanah, Jalan Pejuang Pelajar, Kota Bandung, Selasa, 5 Februari 2018. Mereka menyelesaikan longmarch dari Tugu KH Zaenal Musthofa, Kota Tasikmalaya sejak Minggu, 3 Februari 2018.*

BANDUNG, (PR).-  Belasan aktivis santri yang tergabung dalam Komite Pergerakan Pemuda, Santri dan Mahasiswa Jawa Barat dari Sukapura Tasikmalaya melakukan longmarch dari Tugu KH Zaenal Musthofa Kota Tasikmalaya sampai berakhir di Kota Bandung. Selain menyosialisasikan Pilgub Jabar, aksi ini juga sebagai dukungan untuk pasangan Tb Hasanuddin - Anton Charliyan (Hasanah) pada Pilgub Jabar 2018.

Koordinator lapangan longmarch Dede Heri mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menyosialisasikan Pilgub Jawa Barat 2018. Menurutnya, agenda politik itu harus dimaknai sebagai momentum demokrasi dan menjadi pesta rakyat bukan hanya pesta elit politik semata. 

"Pilgub Jabar 2018 jangan hanya sekadar menjadi prosedur demokrasi pergantian kekuasaan, tapi harus memiliki substansi demokrasi untuk melahirkan pemimpin terbaik untuk masyarakat Jawa Barat," ujar dia pada tim Hasanah usai menyelesaikan longmarch di Posko Relawan, di Jalan Pejuang Pelajar Kota Bandung, Selasa, 6 Februari 2018.

Dede menambahkan, aksi tersebut juga untuk menentukan sikap pada Pilgub Jabar 2018 dengan memilih pasangan Hasanah, Tb Hasanuddin dan Anton Charliyan. Menurut dia, dua orang yang berlatar belakang militer itu merupakan putra terbaik yang dinilai tepat memimpin Jawa Barat. Mereka yakin Hasanah bisa melanjutkan cita-cita dan amanah pada perjuangan masyarakat Jawa Barat.

"Hasil kajian spiritual dan rasional kami menentukan, Jabar sebaiknya dipimpin oleh sosok TNI dan Polri seperti pasangan Hasanah. Ini demi menjaga marwah, menjaga kedaulatan, dan harga diri Jawa Barat," ucap dia.

Perbedaan pilihan jangan jadi masalah 

Dede berharap agar pesta demokrasi lima tahunan tersebut berlangsung dengan damai dan kondusif sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Dede menyerahkan bendera merah putih sebagai simbol amanah untuk menjaga NKRI.

"Untuk masyarakat Jawa Barat, mari mengawal demokrasi dengan aman, damai tanpa adanya kekerasan. Perbedaan pilihan jangan dijadikan permasalahan karena kita saudara," kata dia. 

Sementara itu, Tb Hasanuddin yang menyambut kedatangan mereka di Kota Bandung sejak pukul 06.00 tadi menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan. Ia berjanji akan memegang teguh amanah masyarakat Jawa Barat dengan sebaik-baiknya. 

Menurut dia, aksi aktivis tersebut sebagai bentuk perjuangan masyarakat Jawa Barat untuk memilih pemimpin terbaik untuk Jawa Barat. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat