kievskiy.org

Pendataan Pemilih, KPU Sasar Lapas, Pondok Pesantren, hingga RS Jiwa

PESEPEDA melintas di samping papan sosialisasi Pilkada serentak di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung.*
PESEPEDA melintas di samping papan sosialisasi Pilkada serentak di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung.*

BANDUNG,(PR).- Sinkronisasi data pemilih yang dijalankan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat tak hanya menyisir warga sipil. KPU Jabar juga harus memastikan warga pemilih lainnya bisa menggunakan hak pilihnya pada 27 Juni 2018 mendatang, misalnya pemilih pemula yang ada di pondok pesantren warga binaan lapas dan rutan, juga orang yang dinyatakan sembuh dari gangguan jiwa.

KPU Jabar bersama beberapa instansi vertikal dan horizontal mulai mempersiapkan pendataan pemilih dalam pencocokan dan penelitian (coklit) yang saat ini sedang digarap KPU bersama 75.000 PPDP (petugas pemutahiran data pemilih). Adapun kordinasi dilakukan bersama Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM, Kanwil Kementrian Agama, rumah sakit jiwa, pondok pesantren, dan Dinas Tenaga Kerja.

Komisioner KPU Jabar Ferdhiman Bariguna mengatakan, pihaknya sudah melakukan kordinasi awal dengan instansi-instasi tersebut Selasa, 6 Februari 2018 kemarin. Pada pertemuan tersebut, mereka memastikan jumlah data pemilih yang di antaranya ada di bawah binaan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM yang berada di 27 Lapas dan 5 Rumah Tahanan di Jabar. Selain itu memastikan jumlah pemilih pemula yang ada di 10.000 pondok pesantren di Jabar serta orang dengan gangguan jiwa yang telah dinyatakan sembuh.

"Nantinya diakurasi dengan Disduk mobile agar terpindai dan bisa diketahui datanya," kata Ferdhiman kepada wartawan, Rabu, 7 Februari 2018.

Selain itu, pihaknya pun perlu mendata mantan pekerja luar negeri yang sudah purna TKI melalui data dari Disnaker. Lainnya, warga yang usinya di bawah 17 tahun tapi sudah menikah serta panti jompo.

Adapun data sementara warga-warga tersebut kata dia, jumlah warga binaan mencapai 22.000 orang, pemilih pemula di pondok pesantren sekitar 100.000 orang, dan pasien dengan gangguan jiwa yang sudah dinyatakan sembuh 72 orang. Sedangkan jumlah pemilih purna TKI mencapai ribuan orang.

"Mereka semua harus terakomodir dalam 32 juta pemilih yang diprediksi oleh KPU untuk Pilgub Jabar 2018 ini. Mereka akan kami coklit pada tahap ketiga atau tahap terakhir coklit karena jumlahnya minoritas tapi tetap harus kita akomodasi karena visi kami ingin ada data yang komprehensif dan mutakhir," ujar dia.

Tahap dua

Menurut dia, coklit tahap ketiga akan dilakukan pada 9-18 Februari ini. Sementara pada tahan dua yang sedang berjalan saat ini, jumlah warga yang sudah tercoklit sudan mencapai 20 juta lebih. Pada tahap kedua ini, mereka menyisir warga di rumah vertikal, asrama dan kos-kosan di antaranya.

"Tahap dua ini kami masih memberi pemahaman pemilih pemula seperti kos-kosan, pesantren, apartemen, dan tempat yang banyak dihuni pemilih pemula," kata dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat