kievskiy.org

Hasanah Siap Terapkan Kepemimpinan Islami

BAKAL Calon Gubernur TB Hasanudin (kiri), dan Bakal Calon Wakil Gubernur Anton Charliyan, menyimak pertanyaan Pemred PR Rahim Asyik, saat berkunjung ke kantor PR, Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Kamis 8 Februari 2018. Kunjungan pasangan Hasanah tersebut dalam rangka silaturahim sebelum berjuang pada Pilgub Jabar 2018.*
BAKAL Calon Gubernur TB Hasanudin (kiri), dan Bakal Calon Wakil Gubernur Anton Charliyan, menyimak pertanyaan Pemred PR Rahim Asyik, saat berkunjung ke kantor PR, Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Kamis 8 Februari 2018. Kunjungan pasangan Hasanah tersebut dalam rangka silaturahim sebelum berjuang pada Pilgub Jabar 2018.*

BANDUNG, (PR).- Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat dari PDI Perjuangan Tb Hasanuddin dan Anton Charliyan sepakat untuk menerapkan sifat kepemimpinan yang modern Islami.

Hal itu diungkapkan dalam kunjungan pasangan yang sebut pasangan Hasanah ke Kantor Redaksi Pikiran Rakyat, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis 8 Februari 2018. Hadir saat itu Direktur Utama PT Pikiran Rakyat Bandung dan Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat Rahim Asyik Fajar Awanto yang menerima langsung kunjungan Pasangan Hasanah itu.

Tb Hasanuddin atau yang kerap disapa Kang Hasan itu mengatakan, konsep kepemimpinan modern Islami tersebut terilhami dengan dua karakteristik kepemimpinan Islami yaitu sidik dan amanah. Sidik adalah kejujuran, dengan kejujuran seorang pemimpin tidak akan memiliki keinginan untuk mengambil yang bukan haknya. Yang kedua adalah amanah yaitu kemampuan mengaplikasikan apa yang dikehendaki rakyat. 

"Kalau rakyat mau ini kita harus wujudkan apa yang diinginkan rakyat. Jika pemimpin itu sidik dan amanah maka kesejahteraan rakyat akan tercapai," ujar dia.

Sementara itu, Anton Charliyan menambahkan, masyarakat jangan melihat latar belakang mereka berdua yang berasal dari kalangan militer dan kepolisian yang identik otoriter. Mereka tidak seperti yang dipikirkan dengan pelabelan tersebut.

"Kami dari militer dan polisi, tapi jangan lihat itu. Bukan berarti latar belakang kami membuat kami akan jadi otoriter. Apalagi saya kerap menerapkan di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung," ujar dia.

Menurut Anton, pihaknya akan mengutamakan kepemimpinan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat itu. 

Strategi kampanye

Ketika ditanya terkait strategi kampanye, Hasan mengakui sebagai mantan prajurit yang sudah merasakan asam garam di lapangan, soal strategi jangan ditanya lagi. Mereka berdua berbagi peran dan wilayah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat