PERNAHKAH Anda mencicipi kelezatan daging entok? Ya, hewan yang termasuk kelompok unggas ini pamornya memang tak sepopuler ayam dan bebek.
Dalam bahasa Indonesia, entok dikenal juga dengan sebutan itik serati. Atrau menthog dalam bahasa jawa.
Berbeda dengan bebek, tubuh entok pendek gemuk dan pendek. Bulunya juga berbeda warna. Jika bebek berbulu kecoklatan, maka bulu entok memiliki perpaduan warna hitam dan putih pada leher.
Dibandingkan ayam, bebek dan entok termasuk unggas pedaging. Artinya, daging kedua hewan ini lebih banyak dimanfaatkan. Daging entok juga lebih tebal daripada bebek, serta lebih alot. Tekstur daging entok juga berserat lebih besar.
Seperti unggas lainnya, daging entok juga nikmat diolah dengan aneka ragam bumbu dan cara memasak. Entok slenget misalnya.
Kuliner ini banyak ditemukan di daerah Yogyakarta. Slenget artinya menyambar, jadi menu entok slenget adalah olahan daging entok yang rasanya sangat pedas.
Di Bandung, belum banyak tempat yang menyediakan menu ini. Akan tetapi Anda bisa mencobanya di Enthog Slenget Kang Mamat yang terletak di Jalan Bima No. 2 Bandung. Satu porsi entok slenget Anda akan mendapat paket nasi lengkap dengan acar, sambal, kol goreng, serta daging entok dalam semangkuk kuah.
Level kepedasan
Manajer Enthog Slenget kang Mamat Rully Juniarahman, meski lebih alot daripada daging bebek namun mereka menjamin pelanggan tak akan kerepotan saat mencicipinya. "Kami memarinasi daging entok yang kemudian diempukkan dalam panci presto. Sehingga tak sulit untuk memakannya," tuturnya.
Serupa dengan tongseng, kuah ini diisi dengan banyak rempah dan racikan bumbu lainnya. Berisi potongan daging entok kecil-kecil yang memudahkan pelanggan untuk menyantapnya.