BANDUNG, (PR).- DPRD Kota Bandung meminta Pemerintah Kota Bandung untuk mengkaji proyek sambungan Teras Cihampelas. Fungsi jalur pedestrian layang itu hanya memindahkan Pedagang Kaki Lima, sementara masalah kemacetan masih belum terpecahkan.
"Macet tetap. Di Cihampelas orang yang tadinya mau masuk toko, yang tadinya terkenal karena keunikan toko jeans tiba-tiba tidak melirik toko itu. Kasihan mereka sudah investasi. Itu hal yang harus dicermati Pemerintah Kota Bandung," ujar Anggota DPRD Kota Bandung Folmer Silalahi, di Bandung, Rabu 21 Februari 2018.
Teras Cihampelas dibangun untuk menjadi solusi kemacetan dan kesemrawutan aktivitas belanja di Jalan Cihampelas. Folmer menuturkan, PKL memang berpindah lokasi ke Teras Cihampelas.
Namun, pengguna jalan masih dihadapkan parkir liar motor, bahkan mobil di trotoar yang telah direvitalisasi berbarengan dengan pembangunan Teras Cihampelas. Saat PKL diberi solusi, pemilik toko diperkirakan merugi. Akses toko jeans yang dulu sejajar dengan pejalan kaki mulai sepi karena aktivitas wisatawan dan pejalan kaki melintasi atap toko mereka, di Teras Cihampelas.
Dari puluhan toko, hanya satu toko yang memiliki akses langsung sejajar dengan Teras Cihampelas. Diperlukan jembatan berkonstruksi baja untuk menyeberangkan pengunjung ke toko mereka.
Toko yang memiliki akses langsung ke dek teras itu dinilai mampu membangun jembatan penghubung tersebut dengan biaya tidak sedikit. Apalagi tokonya memang memiliki dua lantai. Akan tetapi, kebanyakan dari toko di sekitarnya masih satu lantai.
"Kan butuh biaya tak sedikit bagi mereka untuk bisa membuat akses langsung ke Teras Cihampelas," ujarnya.
Kemacetan masih terjadi
Teras Cihampelas itu juga bertujuan mengurangi kemacetan. Koridor wisata belanja jeans di toko-toko Cihampelas bertumpuk dengan aktivitas PKL di depannya. Pengguna jalan yang memenuhi trotoar pun meluber hingga ke tepi jalan yang mengakibatkan macet.
Namun, setelah jalur pejalan kaki layang itu berdiri, kemacetan masih terjadi. Perbedaan lebar jalan untuk empat mobil yang menyempit menjadi dua lajur mobil di awal konstruksi Teras Cihampelas menjadi pemicunya.