kievskiy.org

Mas Jo, Pelopor Angkringan di Kota Bandung yang Juga Sopir Seniman

POHON-POHON rindang memayungi kawasan Jalan Tamansari, Kota Bandung yang menjadi rumah bagi sejumlah kampus ternama. 

Di salah satu sudut jalan itu tedapat pertigaan yang ramai oleh deretan penjual makanan. Dari sedemikian banyak tenda penjual makanan yang berjejer, terdapat satu tenda yang kerap dipadati pengunjung. Di depannya terpampang tulisan "Mas Jo Angkringan Jogya". Angkringan sederhana itu berlokasi di pertigaan Jalan Tamansari dan Jalan Gelap Nyawang.

Pemilik angkringan itu bernama lengkap Suparjo Rustam (49). Mas jo, begitu nama panggilannya, merupakan warga asli Semarang yang awalnya datang ke Bandung tahun 1982. Mas Jo yang hanya lulusan kelas 2 SMP merantau ke Bandung dengan bermodalkan nekat. Ia sudah pernah bekerja sebagai penjual bubur, sales mobil, dan banyak pekerjaan serabutan lainnya hingga takdir mempertemukan Mas Jo dengan Pak Sunaryo, salah seorang seniman ternama Kota Bandung.

Pahlawan mahasiswa

Prinsip bisnis yang dianut Mas Jo cukup sederhana yaitu “asal enggak ngutang". "Kalau saya tengok lagi waktu masa-masa susah, rasanya sedih sekali. Saya tahu rasanya lapar dan tidak punya uang. Makanya kalau ada mahasiswa yang datang dan minta kasbon pasti saya kasih," ujar Mas jo dengan mata nanar.

Keuletan, kesuksesan, dan kebesaran hati Mas Jo juga diutarakan Sunaryo. "Saya dan Jojo itu sudah seperti teman dekat, diskusi kami seputaran keluarga, bisnis, hingga kondisi negara. Menurut saya Jojo itu punya teladan moral yang baik," kata Sunaryo. 

Beliau juga menuturkan bahwa Mas Jo merupakan orang yang cekatan dan tidak pernah tanggung-tanggung kala membantu orang lain. 

"Waktu Jojo sudah sukses, dia menyatakan, insya Allah tidak akan meningglakan saya. Terbukti sampai sekarang" ujar Sunaryo.

Saat disinggung mengenai kiat-kiat suksesnya, Mas Jo menyatakan, kerja keras dan keikhlasan  ialah kunci terbesarnya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat