kievskiy.org

Peringatan Konferensi Asia Afrika Momentum Kerja Sama

SEJUMLAH siswa Sekolah Dasar saat mengikuti upacara di Lapangan Aula Kantor RW 05, Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu, 18 April 2018. Upacara yang digelar dalam rangka peringatan HUT Konferensi Asia Afrika ke-63  tersebut mengusung tema perdamaian, toleransi, persahabatan, dan solidaritas.*
SEJUMLAH siswa Sekolah Dasar saat mengikuti upacara di Lapangan Aula Kantor RW 05, Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu, 18 April 2018. Upacara yang digelar dalam rangka peringatan HUT Konferensi Asia Afrika ke-63 tersebut mengusung tema perdamaian, toleransi, persahabatan, dan solidaritas.*

BANDUNG, (PR).- Hubungan negara-negara anggota Konferensi Asia-Afrika yang telah terjalin selama 63 tahun telah meningkatkan kerja sama ekonomi antarnegara. Sebagai negara yang lebih maju, Indonesia punya peran besar untuk membantu mengembangkan sejumlah negara Afrika.

“(Perjalanan negara Konferensi Asia Afrika) sudah punya modal lebih baik. Salah satu aspek yang diangkat, sekarang waktu yang tepat untuk meningkatkan kerja sama dengan negara-negara Afrika, karena dengan negara Asia relatif sudah terbangun,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik pada Kementerian Luar Negeri RI Cecep Hermawan, seusai Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-63, di Gedung Merdeka, Bandung, Rabu, 18 April 2018.

Kerja sama ekonomi Indonesia dengan negara-negara Afrika sangat menjanjikan. Hal itu menjadi salah satu alasan yang mendasari Pemerintah Republik Indonesia mengadakan The Indonesia-Africa Forum, di Bali baru-baru ini.

Ia menjelaskan, ada dua aspek yang dikemukakan kepada negara sahabat. Indonesia menawarkan kerjaa sama teknik, serta kerja sama bantuan teknik dengan negara-negara di  Afrika untuk mendukung kapasitas negara-negara Afrika.

“Sebagai negara lebih maju kita memberikan dukungan bantuan teknik sehingga negara sahabat di Afrika bisa meneruskan pengembangan yang lebih baik. Kontribusi negara Afrika juga merupakan peluang yang harus diraih,” ujarnya.

Di sisi lain, kata Cecep, negara-negara Afrika tentunya membutuhkan peningkatan kapasitas yang menjadi daya dukung pengembangan kawasan. Kondisi itu tentu menjadi peluang ekonomi bagi Indonesia, bukan hanya pemerintah tetapi juga swasta dan perbankan yang ada di Indonesia.

“Banyak yang sudah dijalin. Produk strategis PT DI (Dirgantara Indonesia) dengan Senegal yang telah membeli 3 hingga 4 pesawat. PT Inka dan PT PAL juga sudah mulai masuk industri strategis yang dilirik negara-negara berkembang di Afrika,” kata Cecep.

Selain industri milik negara, industri swasta dari Indonesia juga banyak sudah bisa masuk dan menjalin kerja sama sejumlah proyek pengembangan wilayah. Kebutuhan pengembangan perumahan di sejumlah negara Afrika juga menjadi suatu bentuk kerja sama yang bisa dijalin oleh BUMN konstruksi Republik Indonesia.

“Pemerintah senantiasa menjadi salah satu yang konsisten dalam menjalankan komitmennya, baik komitmen Asia-Afrika maupun nonblok. Kita adalah yang paling terdepan dalam menyuarakan terkait kemerdekaan Palestina. Banyak pengembangan bantuan bagi Palestina supaya bangsa Palestina bisa diberdayakan untuk kemerdekaannya, tidak hanya politik, tetapi juga pengembangan kapasitas rakyatnya,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat