kievskiy.org

Harga Daging dan Telur Ayam Mulai Merangkak Naik

CIMAHI, (PR).- Menjelang bulan Ramadan 2018, harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) mulai merangkak naik. Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi mengimbau para distributor tidak melakukan penimbunan stok kepokmas karena dapat memicu harga terus naik.

Kenaikan harga di antaranya dialami komoditas daging ayam dan telur. Daging ayam mengalami kenaikan sekitar Rp 3.000/kilogram. Sedangkan telur naik rata-rata Rp 2.000/kilogram.

"Ayam broiler asalnya Rp 33.000/kg menjadi Rp 35.000/kg. Untuk daging ayam TG semula Rp 37.000 sekarang dijual kisaran Rp 40.000/kilogram. Naiknya udah lumayan lama," kata Aep (40), salah seorang pedagang ayam di Pasar Atas Cimahi Jalan Kolonel Masturi Kota Cimahi, Senin, 7 Mei 2018.

Tingginya permintaan dari konsumen menjadi salah satu penyebab mulai merangkaknya harga daging ayam. Sedangkan, stok daging ayam dari peternak berkurang.

Saat Ramadan nanti, harga berbagai komoditas diprediksi akan mengalami kenaikan lagi. "Iya sebetulnya naiknya udah lama. Sekarang daging ayam lagi susah juga stoknya. Kayaknya mendekati puasa harga bakal naik lagi," katanya.

Selain harga daging ayam dan telur, harga berbagai jenis cabai juga diprediksi akan meroket saat Ramadan. Saat ini, harga berbagai jenis cabai berkisar antara Rp 12.000-35.000.

"Prediksi saya, cabai rawit paling mahal naiknya sampe Rp 50 ribu," kata Ajun, salah seorang pedagang sayuran.

Untuk telur ayam, harga di kisaran Rp 25.000-26.000/kg. Kebutuhan telur ayam bakal melonjak seiring banyaknya penggunaan telur untuk memenuhi tradisi kue kering di masyarakat.

"Harga segitu dapat dari grosir, kalau eceran bisa jadi lebih mahal," ujar seorang pembeli, Ice (45).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat