KASUS rumah deret Tamansari yang membenturkan warga dengan Pemerintah Kota Bandung, masih segar dalam ingatan. Penggusuran, penolakan, kekalahan warga di PTUN, hingga kericuhan.
Tim Nafsu Visual mengemas ulasan lengkapnya dalam sebuah film dokumenter berjudul Halo Halo Bandung. Seperti apa film dokumenter Halo Halo Bandung yang baru saja dipublikasikan Rabu 6 Juni 2018 lalu, menyoroti sebuah proses penggusuran? Berikut ini ringkasannya.
Sinopsis Halo Halo Bandung
Wajah Kota Bandung dikuliti dari tengah. Mulai dari kemegahan Masjid Raya, trotoar yang rapi lengkap dengan ornamen ‘Instagrammable’-nya, diikuti meriahnya mal pada malam hari.
Tak luput dari sudut mata kamera, tunawisma sedang tidur nyenyak di bawah naungan JPO disfungsi yang berdesain unik. Pengemis mencari iba di tengah generasi menunduk dimabuk gawai.
Nafsu Visual membawa kita pada kehidupan yang masih berjalan di tengah reruntuhan mimpi dan kenangan. Anak-anak kecil bermain, berlarian, di tengah puing-puing bangunan yang dulunya milik para tetangga.
Semua warga bersuara
Meskipun Eva kadang terdengar paling lantang menyuarakan protes, ia bukan satu-satunya. Semua warga memiliki uneg-uneg yang sama tentang rumah deret Tamansari.
Pada sebuah demonstrasi di BPN misalnya. Seorang ibu berambut bondol lantang mempertanyakan status dirinya yang konon dipandang ilegal oleh pemerintah kota. Padahal ia mengantungi kartu keluarga, akta kelahiran, dan KTP yang diterbitkan pemerintah.
Simak juga ketika kor salawat dan Indonesia Raya menggema di kantor BPN Kota Bandung. Mereka semua bersemangat satu suara, mempertanyakan hal yang sama.