NGAMPRAH, (PR).- Debat publik putaran ketiga Pemilihan Bupati Bandung Barat 2018, Selasa 19 Juni 2018 tidak dihadiri calon bupati nomor urut 1 Elin Suharliah. Meski demikian, pelaksanaan debat terakhir menjelang pemungutan suara pada 27 Juni 2018 itu berlangsung tertib dan lancar.
Calon wakil bupati nomor urut 1, Maman Sunjaya mengungkapkan, Elin Suharliah tak hadir pada debat terakhir lantaran sedang melaksanakan umrah.
“Ibu Elin umrah memang sudah dijadwalkan sebelumnya. Jadi, bukan untuk menghindari debat,” ujar Maman Sunjaya di Padalarang.
Kecuali pasangan Emas (Elin-Maman Sunjaya) yang diusung PDIP, PPP, dan PKB, dua pasangan calon lainnya tak berhalangan mengikuti debat.
Mereka adalah pasangan nomor urut 2, Doddy Imron Cholid dan Pupu Sari Rohayati (Kado) yang diusung Partai Golkar, partai Gerindra, PBB, dan partai Hanura serta pasangan nomor urut 3, Aa Umbara Sutisna dan Hengki Kurniawan (Akur) yang diusung Partai Demokrat, PAN, PKS, partai Nasdem, dan PKPI.
Menurut Maman Sunjaya, pasangan Emas sejatinya bisa mengikuti debat terakhir jika jadwalnya tidak diundur oleh Komisi Pemilihan Umum KBB. Sebab awalnya, debat akan dilaksanakan pada 9 Juni 2018 lalu, tetapi terkendala teknis. Pada tanggal itu, tidak ada stasiun TV yang siap menayangkan debat secara langsung.
Meski demikian, dia diberi tambahan waktu 3 menit untuk menyampaikan visi dan misinya. Sementara pada sesi bertanya antarcalonbupati, pasangan Emas tidak mendapatkan giliran.
“Sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, saya hanya diberi kesempatan untuk saling sanggah dengan calon wakil bupati. Jadi, tidak ada pertanyaan dari calon bupati lain untuk pasangan Emas,” katanya.
Debat terakhir Pilbup Bandung Barat yang berlangsung di Hotel Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Padalarang tersebut mengambil tema seputar kesejahteraan masyarakat, pemerintahan, serta pelayanan publik. Setiap kandidat beradu gagasan untuk membangun Bandung Barat selama lima tahun ke depan.