BANDUNG, (PR).- Semua pihak yang terlibat dalam gelaran Pilwalkot Bandung 2018 diminta untuk berperan aktif menjaga situasi aman dan damai selama masa tenang dan menjelang hari pencoblosan, Rabu 7 Juni 2018. Warga Kota Bandung diharapkan untuk terlibat dalam menciptakan kondusivitas kota dengan menghindari provokasi atau isu negatif yang mengotori pemilihan pemimpin Kota Bandung.
Dalam tausiah pada acara doa bersama KPU Kota Bandung serta kandidat Pilwalkot Bandung 2018, Ketua MUI Kota Bandung KH Miftah Faridl mengimbau seluruh pihak agar menjaga silaturahim, termasuk saat pilkada usai.
"Kita masih dalam suasana bulan Syawal. Syawal ini adalah bulan silaturahmi, bulan berbaik-baikan, bermaaf-maafan. Sesuai pesan moral rasul kepada seluruh manusia, 'Barang siapa yang beriman, perbanyaklah silaturahmi, demi membangun kedamaian dan keakraban'," tutur Miftah, dalam acara yang dilangsungkan di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Bandung, Sabtu 23 Juni 2018.
Miftah berpesan agar pilkada tidak ternodai oleh kebencian di antara perbedaan dukungan terhadap pasangan calon. Hasil pilkada harus mengembalikan suasana keakraban di antara warga Kota Bandung.
"Hubungkan terus silaturahim, termasuk kepada yang membencimu sekalipun. Islam tidak pernah mengenal dendam," ujarnya.
Baca juga: Panduan lengkap Pilwalkot Bandung 2018
Masa tenang
Ketua KPU Kota Bandung Rifqi Alimubarak mengatakan, setelah menyelesaikan tahapan kampanye, saat ini tahapan sudah memasuki masa tenang. Selama masa tenang menuju hari pencoblosan pasangan calon beserta pendukung sudah harus menghentikan kampanye, termasuk tidak boleh memasang alat peraga kampanye.
"Laporkan jika ada pelanggaran ke Panwaslu, konfirmasi ke Panwaslu. Ini kan kampanye terakhir kita, kampanye bersama, dan dengan doa bersama supaya bisa berjalan dengan baik dan lancar," katanya.
KPU Kota Bandung menyatakan kesiapannya untuk menggelar pemilihan sudah mencapai 95%. "Logistik sudah terpenuhi, tinggal distribusi. Sekarang sudah di kecamatan. Tinggal di kelurahan," ujarnya.