kievskiy.org

Antusiasme Warga Saksikan Fenomena Gerhana Bulan Total di Imah Noong

FENOMENA gerhana bulan darah di lihat dari puncak Geger Bintang Matahari, Gunung Putri,  Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu 27 Juli 2018 dini hari. Secara serentak seluruh masyarakat Indonesia dapat menyaksikan gerhana bulan merah terlama pada abad ke-21.*
FENOMENA gerhana bulan darah di lihat dari puncak Geger Bintang Matahari, Gunung Putri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu 27 Juli 2018 dini hari. Secara serentak seluruh masyarakat Indonesia dapat menyaksikan gerhana bulan merah terlama pada abad ke-21.*

GEMA takbir menyambut fenomena gerhana bulan total terdengar ber­sa­hut-sahutan di sejumlah kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu 28 Juli 2018 dini hari. Fase gerhana bulan yang lama --lebih dari enam jam-- membuat umat Islam leluasa menunaikan salat sunat Gerhana Bulan dan mengamati proses gerhananya.

Dimulai ketika piringan bulan memasuki penumbra bumi pada pukul 0.13, fase gerhana bulan baru berakhir pukul 6.30, saat bulan meninggalkan penumbra bumi. Di antara fase itu, perge­rakan dinamis bulan, bumi, dan matahari mencapai posisi sejajar selama 103 menit yang menandai momen gerhana bulan total. 

Di "Kampung Eduwisata" Imah Noong yang berada di Kampung Areng, Desa Wangun­sari, Kecamatan Lem­bang, antusiasme ma­sya­rakat sudah terasa sejak sore hari. Ada yang melengkapi diskusi rutin bertajuk ”Ngawangkong Samagaha” yang digelar se­tiap gerhana. Seperti juga saat mengamati fenomena gerhana bulan total kemarin, di kampung itu para pegiat komunitas astronomi Imah Noong juga menggagas Pasar Purnama dan pentas seni budaya. 

Imah Noong jadi daya tarik 

Berhiaskan terang bulan di langit serta setitik sinar pekat dari planet Mars, belasan tenda dagangan sayur-mayur maupun aneka makanan dan minuman hadir di Pasar Purnama. Keramaian warga untuk menyaksikan panggung seni budaya juga memancing kehadiran para pedagang keliling.

Ketua RT setempat, Dani Supendi mengatakan, warga merasa se­nang dengan gagasan untuk mengadakan Pasar Purnama setiap ada bulan purnama. Aktivitas warga di Kampung Areng jadi sema­kin hidup dengan adanya Pasar Purnama. Kampung Areng juga lebih dikenal oleh masyarakat di daerah luar. 

"Dulu itu di kampung ini sepi, tapi sejak ada Imah Noong jadi mu­lai ramai. Apalagi, waktu gerhana bulan Januari lalu, di sini pe­nuh sekali. Sebetulnya, Pasar Purnama ini sudah dua kali digelar, tapi baru sekarang ini yang ramai. Waktu Pasar Purnama yang pertama, mungkin belum banyak orang yang tahu," katanya. 

Setelah Pasar Purnama ber­akhir sekitar pukul 22.00, masyarakat berangsur pulang ke rumah masing-masing. Beberapa peminat astronomi yang sengaja datang ke Kampung Areng, ada yang beristirahat sejenak di kemah gerhana. Menjelang gerhana bulan, orang-orang lalu keluar lagi mengamati langit malam menggunakan teropong di Imah Noong. 

Seorang pengunjung, Siska Deviana (21) merasa senang dan tak­jub bisa melihat fenomena gerhana bulan total dan planet Mars untuk pertama ka­linya di Imah Noong. Dia pun berkesempatan menyaksikan satu dari tiga kali pemutaran film astronomi di mushalatorium, musala sekaligus planetarium. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat