SOREANG, (PR).- Wakil Bupati Bandung Gun Gun Gunawan mengaku sedih dengan masih adanya sekolah di beberapa daerah terpencil dengan kondisi memprihatinkan. Hal itu ia rasakan setelah melihat langsung dua bangunan sekolah dasar di Kampung Papak Manggu, Kecamatan Pasirjambu dan kawasan Patuha, Kecamatan Ciwidey beberapa waktu lalu.
Gungun mengatakan, kondisi bangunan kedua SD tersebut rusak berat, Bahkan, kondisi bangunan tersebut mengancam keselamatan siswa yang tengah melakukan kegiatan belajar mengajar.
"Saya melihat langsung kondisi SD Papak Manggu dan Patuha. Ternyata sedih, melihat mereka belajar harus pakai masker, atapnya ditahan supaya tidak jebol dan lantai sudah tidak layak," tutur Gun Gun saat dihubungi Selasa 17 Oktober 2018.
Gun Gun mengaku miris dengan kenyataan di lapangan di mana masih ada kondisi bangunan SD yang rusak berat. Apalagi katanya, SD Patuha berada di wilayah perkebunan yang jauh dari mana-mana.
Kondisi tersebut tidak hanya terjadi di SD akan tetapi di tingkat SMP juga. "Untuk pengajar, syukur alhamdulillah ada yang mau mengajar disini," katanya.
Menurut Gun Gun, kondisi itu harus menjadi cambuk agar anggaran untuk pendidikan lebih diprioritaskan disamping anggaran untuk sektor lainnya. Saat ini, anggaran perbaikan sekolah sudah diprogramkan pada APBN namun realisasinya tidak dilaksanakan pada 2018 akan tetapi 2019 mendatang.
Gun Gun pun meminta agar dugaan masyarakat yang menyebut program bantuan pembangunan hanya di sekolah-sekolah tertentu tidak terjadi. "Tidak ada lagi cerita anggaran mengalir ke sekolah itu-itu lagi, perlu dibuktikan," ujarnya.
Oleh karena itu, Gun Gun pun meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung agar memiliki data peta bangunan sekolah yang rusak sedang, ringan dan berat. Selain itu, kedatangannya meninjau bangunan sekolah diharapkan bisa menjadi bahan yang disampaikan ke TAPD, termasuk data perbaikan infrastruktur sekolah harus riil.