kievskiy.org

Belasan Tahun Rusak Parah, Warga Perbaiki Jalan Secara Swadaya

WARGA RW 02 Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung berswadaya alakadarnya untuk memperbaiki jalan di lingkungan mereka yang 15 tahun tak diperbaiki. Warga berswadaya karena bosan menanti perhatian pemerintah ataupun instansi terkait yang berwenang.
WARGA RW 02 Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung berswadaya alakadarnya untuk memperbaiki jalan di lingkungan mereka yang 15 tahun tak diperbaiki. Warga berswadaya karena bosan menanti perhatian pemerintah ataupun instansi terkait yang berwenang.

SOREANG, (PR).- Warga RW 02, 04, 17 dan 21 Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung akhirnya memperbaiki jalan rusak di wilayah mereka secara swadaya. Perbaikan alakadarnya itu dilakukan warga lantaran sudah jemu menunggu ketidakpastian dari pemerintah ataupun pihak terkait yang berwenang.

Salah seorang warga Memet (32) mengatakan, jalan tersebut sudah rusak parah sejak 15 tahun terakhir.

"Sejak dulu tidak pernah ada perbaikan dari pemerintah ataupun pihak terkait," katanya saat dihubungi Kamis 25 Oktober 2018.

Menurut Memet, dulu warga sempat berniat memperbaiki secara swadaya dengan pengurukan. Namun pengurukan yang dilakukan dengan batu dihentikan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung.

Sejak itu, kata Memet, warga terpaksa menghirup debu pada musim kemarau dan bergelut melintasi lumpur pada musim hujan di jalan tersebut. Belum lagi sejumlah kecelakaan yang dialami warga ketika melintasi jalan rusak tersebut.

Sebelumnya, tokoh masyarakat sekaligus Ketua RW 02 Mumun Mulyana mengatakan, warganya termasuk warga di tiga RW lain merasa seperti dianaktirikan karena bertahun-tahun tak mendapat perhatian pemerintah.

"Padahal kami mendukung setiap program pemerintah meskipun harus berkorban," ujar Mumun.

Terputus

Menurut Mumun, jalan lingkungan di empat RW tersebut memiliki sejarah panjang. Pada awal 1980-an, jalan itu masih berstatus jalan kabupaten dan terhubung ke berbagai wilayah di Kota dan Kabupaten Bandung.

"Sejarahnya, jalan ini terputus ketika ada pelurusan Sungai Citarum pada 1990-an, setelah banjir besar pada 1986. Ketika itu kami tidak menolak program pelurusan Citarum demi kemaslahatan bersama," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat