kievskiy.org

Tak Cuma untuk Diminum, Layanan Lulur Kopi Luwak Juga Tersedia di Lembang

WISATAWAN asal Malaysia merasakan lulur kopi luwak di Kopi Luwak Sawarga, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, belum lama ini.* HENDRO SUSILO HUSODO/PR
WISATAWAN asal Malaysia merasakan lulur kopi luwak di Kopi Luwak Sawarga, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, belum lama ini.* HENDRO SUSILO HUSODO/PR

SELAIN nikmat diminum sebagai penghangat dan penghilang rasa kantuk, kopi pun dianggap memiliki manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Tidak terkecuali dengan kopi luwak, yang berasal dari biji kopi yang dipanen dari feses luwak liar yang dibersihkan. 

Seorang wisatawan asal Malaysia yang bekerja di Singapura, Khairul Anwar mengakui, kulit di tangan, kaki, dan wajahnya terasa lebih enak setelah diberi lulur kopi luwak. Bersama istrinya, dia merasakan lulur kopi luwak di Kopi Luwak Sawarga, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

"Saya minum kopi luwak jantan, dan merasakan punya isteri saya, kopi luwak betina sedikit. Rasanya sama, cuma yang jantannya lebih kuat. Saya juga ambil lulur kopinya, dan itu saya rasa lebih halus, di kulit lebih lembut. Rasanya jadi rileks," kata Anwar. 

Pemilik Kopi Luwak Sawarga, Sujud Pribadi mengatakan, lulur kopi luwak tersebut menggunakan bahan kopi luwak murni, layaknya kopi biasa yang disangrai dan dibuat jadi bubuk. Lulur itu, kata dia, diberikan kepada para pengunjung sebagai pelayanan cuma-cuma.

"Khasiat yang bisa langsung dirasakan itu ialah kulit yang terasa lebih halus. Itu hanya melalui treatment selama 10 menit. Halusnya itu pun bukan seperti kita memakai body lotion. Selain itu, sudah terbukti bahwa lulur kopi luwak juga berkhasiat buat mencegah jerawat," kata Sujud. 

Menurut dia, di Cikole, terutama di sekitar Gunung Tangkuban Perahu, terdapat potensi kopi yang cukup melimpah. Sejak 2014, dia pun terinspirasi untuk menggeluti bisnis kopi luwak liar, yang saat itu belum banyak dimanfaatkan. 

"Alhamdulillah, ketika saya bikin kedai kecil-kecilan itu, respons dari wisatawan luar biasa, karena mungkin lokasinya juga berdekatan dengan tempat wisata. Saya lalu mengembangkannya lagi, tapi lebih kepada edukasi bagi para pengunjung, terutama yang dari luar negeri," tuturnya. 

Dia menjelaskan, masyarakat memang banyak yang sudah tahu akan kenikmatan kopi luwak. Akan tetapi, kebanyakan orang tidak mengetahui proses pembuatannya. "Mereka pikir kopi luwak itu betul-betul dari kotoran. Makanya, kami berikan edukasinya juga," ujarnya. 

Di kafe yang dimilikinya, terang dia, para pengunjung bukan hanya dapat meminum dan merasakan lulur kopi luwak, tetapi juga dapat melihat langsung hewan luwak liar, hingga penjelasan mengenai pengolahan kopinya mulai fermentasi di perut luwak sampai menjadi feses, dan akhirnya menjadi kopi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat